Tembakau Gorilla Masuk Golongan Narkoba, Pengguna Bisa Dipidana

Tembakau Gorilla Masuk Golongan Narkoba, Pengguna Bisa Dipidana

Kartika S Tarigan - detikNews
Kamis, 12 Jan 2017 13:06 WIB
Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memasukkan tembakau Gorilla dan 27 zat baru dalam kategori narkotik lewat Permenkes Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika. Kini, pengguna Gorilla dapat dikenai pidana sesuai dengan UU Narkotika 35/2009.

"Ke-27 zat itu sudah masuk dalam UU Kesehatan tentang zat adiktif dan psikotropika," kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek di Usmar Ismail Hall, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017).

Tembakau Gorilla masuk golongan narkotik nomor 1. Sesuai dengan peraturan, penyalahgunaan narkotik golongan tersebut akan dikenai sanksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permenkes No 2 adalah menekankan yang termasuk Gorilla tadi, jenis narkotik baru masuk dalam golongan 1, di mana di dalam UU itu dikatakan narkotika dalam golongan 1 hanya dapat digunakan untuk kebutuhan ilmu pengetahuan atau teknologi, maka otomatis dia akan kena sanksi," kata Kabag Peraturan Perundang-undangan Kemenkes Sundoyo di lokasi yang sama.

Permenkes No 2, kata Sundoyo, sudah mulai diberlakukan sejak Senin (9/1). Dengan demikian, peraturan itu sudah memiliki kekuatan hukum.

"Dan itu kalau kita liat dari segi normatif hukumnya dalam ketentuan penutup itu dikatakan bahwa peraturan Menteri Kesehatan berlaku sejak tanggal diundangkan, yaitu tanggal 9 Januari 2017. Sejak itu mempunyai kekuatan hukum mengikat," ungkap Sundoyo.

Penambahan jenis narkotik ini telah melewati beberapa kali kajian. Kemenkes pun telah membahasnya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Kementerian Hukum dan HAM, dan diundangkan pada Senin, 9 Januari 2017, dalam berita Negara RI Tahun 2017 No 52 oleh Kemenkum HAM. (kst/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads