Butuh 6 Bulan untuk Tahu Penyebab Wings Air Tergelincir di Semarang

Butuh 6 Bulan untuk Tahu Penyebab Wings Air Tergelincir di Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 26 Des 2016 18:24 WIB
Foto: Dok. PT Angkasa Pura I
Jakarta - Kotak hitam atau black box pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1802 sore ini dibawa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) ke Jakarta. Butuh waktu 6 bulan untuk memindai data dari black box hingga mengetahui pasti penyebab pesawat tersebut tergelincir di Bandara Ahmad Yani Semarang.

"Kecelakaan kategori accident dan untuk itu KNKT melakukan ivestigasi. Alhamdulillah tidak ada korban, namun perlu belajar agar kecelakaan tidak terjadi lagi. KNKT sesuai tupoksi mencari penyebab kecelakaan agar tidak terjadi lagi," kata Kepala KNKT, Suryanto saat press conference di kantor Angkasa Pura I Semarang, Senin (26/12/2016).

"Sore ini (black box) diberangkatkan ke Jakarta," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Kasubkom Investigasi Udara Capt Nur Cahyo Utomo menambahkan, KNKT akan mengumpulkan data dari black box dan keterangan dari Airnav. Penangananya nanti juga akan dilakukan oleh investigator senior. Meski demikian prosesnya tetap membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

"Kami berharap dalam waktu 6 bulan berhasil mengungkap. Meski dalam Undang-undang dibolehkan 1 tahun atau lebih," kata Nur.

Untuk diketahui, pesawat Wings Air tersebut terpeleset di runway 13 hari Minggu (25/12) kemarin sekitar pukul 18.30 WIB. Akibatnya bandara ditutup dan 9 penerbangan batal. Setelah badan pesawat berhasil dievakuasi, pukul 08.00 WIB tadi pagi operasional bandara Ahmad Yani kembali normal.

"Dievakuasi, diparkir di sisi Utara di apron baru untuk terminal baru. Jam 08.00 bandara dinyatakan operasi normal kembali. Sebelum operasional, pihak pengelola bandara sweeping mencegah kemungkinan ada part pesawat tertinggal di runway," terang Suryanto. (alg/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads