"Banjir masih merendam 34 desa di 5 kecamatan. Yaitu Kecamatan Widang, Kecamatan Parengan, Kecamatan Soko, Kecamatan Rengel dan Kecamatan Plumpang di Kabupaten Tuban," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/12/2016).
Ditambahkan Sutopo, ada lebih dari 18 ribu jiwa yang menjadi korban banjir akibat naiknya debit sungai Bengawan Solo tersebut. "Sebanyak 18.425 jiwa terendam banjir," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir juga menyebabkan satu orang tewas akibat berenang di tempat banjir kemudian hanyut. Korban bernama Bagus Aji, pelajar SMA asal Plumpang, Kabupaten Tuban. Tenggelam di Bengawan Solo," terang Sutopo.
Sutopo melanjutkan, upaya penanganan darurat terus dilakukan. Bupati Bojonegoro dan Bupati Tuban telah mengeluarkan status darurat untuk wilayahnya.
"BPBD bersama TNI, Polri, Kementerian PU Pera, Tagana, Basarnas, PMI, relawan, SKPD dan masyarakat membantu penanganan darurat," ujar Sutopo.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada mengantisipasi banjir susulan mengingat potensi hujan masuh akan terus meningkat," tandasnya. (gbr/elz)











































