"Pak Novanto, di acara ini hadir banyak pengurus Kosgoro 1957 bahkan ada delegasi dari luar negeri. Kami sangat senang Pak Novanto dapat hadir. Karena menurut mereka, kehadiran Ketum Golkar adalah pengakuan sekaligus dukungan kepada Kosgoro 1957," ujar Agung di acara Musyawarah Pimpinan Nasional Kosgoro 1957 yang digelar di Hotel Ibis, Jl. MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (9/11/2016) malam.
"Dalam kesempatan ini, kita juga mendorong agar Pak Setya Novanto dapat menyelesaikan dualisme kepengurusan di Kosgoro 1957. Dualisme Kosgoro ini adalah akibat rekayasa oleh pimpinan Partai Golkar pada pemimpinan yang lalu," tambah Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi yang sama, bak gayung bersambut, Novanto mengiyakan peemintaan Agung Laksono. Ia menyebut Agung Laksono adalah sosok yang juga berperan sehingga dirinya menjadi Ketum Golkar.
"Jadi kalau saya bisa berdiri di sini sebagai Ketum Partai Golkar, adalah juga karena konsistensi Pak Agung. Kosgoro 1957 sebagai pendiri dari Partai Golkar. Eksistensi Pak Agung Laksono selama 10 tahun, 2 periode juga punya bakti luar biasa di Partai Golkar," kata Novanto pada kesempatan yang sama.
Novanto mengaku sebagai orang yang paling tertekan ketika Kosgoro terpecah. Atas rasa hormatnya kepada Agung Laksono, dia pun berjanji akan menyelesaikan dualisme ini secepatnya. Ia berencana memanggil Ketua Kosgoro 1957 yang dimenangkan oleh Aziz Syamsudin.
"Saya selain jadi bendum, Kosgoro pecah saya yang paling tertekan. Tapi kehadiran saya di sini tentu semakin menunjukkan eksistensi. Ini memberikan kebesaran hati, bahwa pengalaman Pak Agung sebagai mantan Ketua DPR, mantan menteri bahwa Kosgoro bisa bersatu. Dan ini jadi tugas dari Partai Golkar untuk bisa menyatukan Kosgoro secepatnya. Dan akan saya panggil Pak Aziz dan Ketua Fraksi saya," ucapnya berjanji.
Novanto mengakui, Kosgoro sebagai organisasi sayap Golkar memiliki program dan eksistensi yang nyata. Jebolan Kosgoro, lanjutnya, terbukti ada banyak yang menjadi pemimpin daerah. Ia menaruh harapan besar pada Kosgoro.
"Apalagi di tempat Pak Gubernur Sulawesi Selatan (Syahrul Yasin Limpo-red). Di sana saya datang lagi panen raya. Kosgoro sungguh besar. Saya harap Kosgoro bisa jadi harapan besar. Karena di daerah, Kosgoro ada dimana-mana. Ada yang jadi gubernur, ada yang jadi bupati, wakil bupati dan wali kota," tutup Novanto. (jbr/elz)











































