Anak ke dua dari tiga bersaudara ini menceritakan pada saat peristiwa itu terjadi, dia tengah lelap tertidur. Saat itu Fajar tidak menyadari ada 'tamu tak diundang' masuk ke dalam rumahnya. Fajar kemudian dibangunkan ibunya. Tak berselang lama air menyapu rumah miliknya.
"Waktu itu saya dibangunkan sama ibu, tapi 5 menit air udah bawa rumah saya, saya juga kegusur saya hanyut waktu itu sama ibu, adik dan kakak saya," ujar Fajar saat ditemui di Rumah Sakit Umum Guntur Garut, Jum'at (23/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berenang nyari tempat aman saya naik ke atas atap rumah. Karena tidak kuat atapnya rusak. Saya jadi lompat dari satu atap ke atap lainnya," kata dia sambil terisak.
Akibatnya ia mengalami luka di kaki sebelah kiri. Dirinya terus melompat untuk menjauh dari air. Sementara ibu, adik, dan kakaknya sudah hilang entah kemana.
"Saya sampai di sebuah rumah itu sekitar pukul 03.00 WIB. Saya liat orang ada bawa lampu senter saya teriak minta tolong terus bisa diselamatkan sama mereka," tuturnya.
Rasa cemas tampak jelas terlihat di raut wajahnya. Dirinya sempat memberikan pesan kepada ayahnya yang saat itu sedang berada di kawasan Ciateul. Fajar meminta tolong dan mengabarkan kondisinya saat itu.
Fajar kemudian mendapat kabar kalau ibunya Santo Kosmiati (38) telah berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan di wilayah Limbangan, Kabupaten Garut dalam kondisi tidak bernyawa.
"Saya masih cari adik sama kakak saya. Adiks aya Muhamad Fajri dan kakak saya Rizki Putera," tutupnya.
(dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini