Di taman ini, warga juga bisa berbelanja oleh-oleh khas Pangkalpinang. Bahkan di waktu tertentu juga dapat sekaligus menikmati pertunjukan seni. Sebab taman yang berada di pusat kota Pangkalpinang tersebut, kini dilengkapi dengan Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pusat Informasi Pariwisata.
Galeri Dekranasda berada di dalam mini ampitheatre sisi selatan. Para anggota Dekranasda dapat memamerkan dan menjual produk mereka di lorong setengah lingkaran itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski baru dibuka, galeri ini langsung dipadati UMKM hingga hampir tak ada ruang tersisa. Semua UMKM dapat memajang atau berjualan produknya di galeri Dekranasda secara gratis.
"Harapannya galeri ini nanti bisa menjadi salah satu pusat oleh-oleh di Pangkalpinang," kata Ketua Dekranasda Pangkalpinang Dessy Ayu Trisna usai launching Galeri Dekranasda di Tamansari, Pangkalpinang, Babel, Sabtu (17/9/2016).
Dessy mengakui, saat ini Dekranasda masih mengalami berbagai hambatan. Di mana salah satu pekerjaan rumah terbesarnya adalah pendistribusian produk.
"Distribusi tetapnya yang belum ada. Mungkin nanti kalau ada tamu-tamu dari luar daerah bisa dibawa ke sini," kata istri Wali Kota Pangkalpinang M Irwansyah ini.
Sementara untuk proses produksi, menurut Dessy, UMKM di Pangkalpinang sudah cukup siap. Pihaknya juga kerap menggelar pelatihan dan pembinaan bagi anggota Dekranasda seperti pelatihan rajutan, pembuatan tudung saji, pembuatan hiasan dan sebagainya.
"Nanti kita akan mengadakan lomba pembuatan souvenir mini dari harga Rp 15.000 sampai Rp 50.000. Nanti bisa dipajang di galeri," ungkapnya.
Sementara itu Kadisbudparpora Kota Pangkalpinang Akhmad Elvian mengatakan, dengan adanya Galeri Dekranasda ini, fungsi Wilhelmina Park lebih kompleks. Taman tua ini tak hanya sebagai konservasi tanaman kuno, namun juga sebagai ruang terbuka hijau yang dapat menampung ide-ide kreatif masyarakat.
Sebab selain untuk memajang hasil karya warga, Wilhelmina Park juga memiliki 2 ampitheatre dan 1 arena pertunjukan besar yang dapat digunakan untuk berbagai latihan kesenian dan budaya. Banyak kelompok-kelompok kesenian yang kerap berlatih teater di kawasan tersebut.
"Ini bisa menjadi penanda wisata yang baik. Kita bangun Pangkalpinang sebagai kota investasi yang ramah lingkungan. Kita juga bangun warga agar betul-betul mencerminkan masyarakat wisata yang ramah," urainya. (kff/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini