.webp)
"Hiu yang memiliki nama latin Rhincodon Typus diduga mati setelah ditabrak kapal tersebur sekitar 24 jam sebelum tiba di pelabuhan Jayapura, Papua," kata Penanggung Jawab Wilayah Kerja Karantina Ikan Pelabuhan Laut Jayapura, Izaak Andrie ketika ditemui di Dermaga Jayapura, Kamis (25/8/2016).
Atas kejadian itu pihak Penanggung Jawab Wilayah Kerja Karantina Ikan Pelabuhan Laut Jayapura melakukan koordinasi dengan pihak Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Jayapura, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua dan pihak Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jayapura dan pihak Kapten KM Labobar. Hasil dari koordinasi tersebut Kapal Motor Labobar diminta untuk membawa bangkai satwa dilindungi tersebut ke laut lepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Izaak menduga Hiu Paus sepanjang 4 meter ini telah mati sebelum tertabrak oleh Kapal Motor Labobar. Hal itu dikuatkan dengan kondisi fisik ikan yang telah membengkak. "Dugaan kami seperti itu, tapi kalaupun tertabrak dalam keadaan hidup, bukan merupakan kesengajaan pihak kapal," ujar Izaak.
 |
Ia pun mengimbau pihak terkait untuk kembali mengkaji jalur migrasi satwa laut yang sudah sedikit keberadaannya ini. Kajian ini dibutuhkan, mengingat tertabraknya Ikan Hiu Paus sudah kedua kali terjadi di perairan Jayapura sejak tahun 2013 lalu.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Jayapura, AKP Abraham Soumilena saat ditemui mengatakan, Kapal Motor Labobar menabrak satwa tersebut dalam perjalanan dari Serui, Kabupaten Kepuluan Yapen ke Jayapura.
"Kejadian kapal menabrak ikan hiu paus sudah terjadi sebanyak dua kali di Perairan Jayapura selama tiga tahun terakhir," kata Abraham. (dra/dra)
