KPAI Beri Pendampingan Hukum untuk Korban Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda

Kasus Vaksin Palsu

KPAI Beri Pendampingan Hukum untuk Korban Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda

Kartika Sari Tarigan - detikNews
Kamis, 21 Jul 2016 16:09 WIB
Foto: Orang tua anak korban vaksin palsu mengadu ke KPAI (Kartika/detikcom)
Jakarta - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam menerima pengaduan dari para orang tua anak korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur. KPAI akan memberi pendampingan hukum.

"Ini menjadi tanggung jawab negara, duduk soalnya adalah tanggung jawab negara. Negara harus hadir," kata Asrorun saat menerima para orang tua korban anak korban vaksin palsu di Harapan Bunda di Gedung KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Wakil Ketua KPAI Susanto, Kepala Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda dan para komisioner KPAI lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asrorun menjelaskan, KPAI akan membantu untuk memediasi para orang tua korban dengan pihak rumah sakit. Langkah hukum juga akan dipikirkan untuk menyelesaikan kasus itu.

"KPAI membentuk posko pengawasan-pengawasan vaksin palsu ini. Di samping pemastian langkah hukum, kami juga akan membahas mengenai dampak. KPAI lakukan langkah-langkah mediasi terkait laporan," jelas Asrorun.

KPAI, sambung Asrorun, akan memberikan bantuan berupa pendampingan hukum bagi para orang tua korban. "Sore nanti KPAI akan segera menyurati instansi terkait untuk dapat segera menemukan solusinya," ujar Asrorun.

Hari ini puluhan perwakilan orang tua korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda mendatangi KPAI untuk meminta bantuan. Satu orang tua korban bernama Yusuf sempat dengan emosional menyampaikan kekecewaannya terhadap respons pemerintah dan dokter dalam menyikapi kasus vaksin palsu ini.

"Vaksi palsu dibilang enggak berbahaya? Itu racun masuk ke dalam tubuh bayi. Dokter bilang tidak berbahaya. Itu dokter sekolah di mana?," kata Yusuf sambil menggebrak meja.

Yusuf juga menyampaikan kekecewaan karena menurutnya RS Harapan Bunda lamban dalam menjawab kekhawatiran para orang tua koban vaksin palsu.

Ketua KPAI Asrorun Niam tampak serius memperhatikan curhatan para orang tua korban vaksin palsu. Dia berjanji akan segera mengambil tindakan dalam penyelesaian kasus ini.

"Sore nanti kami langsung kirimi surat ke Rumah Sakit Harapan Bunda," kata Asrorun. (hri/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads