"Loh ini gimana? Anak saya gimana? Bener enggak mereka baru pakai dari tahun 2015? Ada buktinya enggak? Enak aja baru bilang ada vaksin palsu sekarang," kata salah seorang ibu saat menuju ruang pertemuan dengan dokter spesialis anak di RS Permata, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/07/2016).
Orang tua lainnya, Dian (33), mengaku kaget RS Permata Bekasi masuk dalam daftar RS pengguna vaksin palsu. Padahal anak Dian menjalani vaksi di RS ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk biaya vaksin anaknya, Dian membayar Rp 900 ribu. Namun setelah kasus vaksin palsu jadi sorotan, Dian mempertanyakan penggunaan vaksin anak di RS Permata Bekasi. Dian juga merasa dirugikan karena efek negatif vaksin yang dialami anaknya.
"Saya kan emang sempeat bingung kok anak saya kulitnya merah-merah tapi saya engga nyangka kalau gara-gara dikasih vaksin bohongan. Mana bayar di sini mahal lagi," lanjut Dian.
Saat ini Dian bersama puluhan orang tua lain masih menunggu tindak lanjut pihak RS atas penggunaan vaksin palsu.
(fdn/fdn)











































