"Kami minta pembuktian apa benar hanya 3 vaksin tersebut yang hanya ditemukan (palsu). Kami minta bukti nyata, benar enggak Kemenkes yang ngeluarin omongan itu," kata salah satu orang tua dari bayi yang di vaksin, Ibrahim, saat konferesi pers berlangsung di RS Karya Medika, Jl Sultan Hasanudin, Tambun,Bekasi, Jawa Barat, Jumat, (15/07/2016).
"Saya punya anak divaksin di sini, kita butuh kejelasan dan kebenaran mana perkataan Kemenkes itu, jangan hanya dari omongan, tunjukkin suratnya ke kita! Kita butuh keterbukaan kalau bener hanya tiga vaksin di Karya Medika, kalau benar kami senang karena anak kami tidak kena," kata Ibrahim lagi disambut anggukan dan komentar persetujuan dari orang tua lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi setelah disampaikan oleh Kemenkes bahwa ada 8 yang palsu nah kita proses hari ini juga dan setelah kami lihat yang enjerik B itu bukan dari CV Azka tapi distributor resmi. Jadi kalau butuh surat dari kementerian ya dari Kemenkes, kami hanya menjelaskan bahwa setelah diteliti tidak ada vaksin yang kami gunakan ke masyarakat yang palsu," terang Dominggus.
Namun beberapa orang tua masih tidak menerima penjelasan dari Dominggus. Mereka menuntut adanya surat resmi atau daftar distributor asli yang dipakai oleh pihak rumah sakit.
![]() |
"Kita pengen tahu ini berpengaruh ke Karya Medika, Karya Medika kan bisa minta (surat resmi) untuk pertanggungjawaban ke pasien, kalau cuma omongan saja mana cukup," lanjut salah satu orang tua.
"Kita jangan emosi dulu, saya melakukan press release ini untuk memberi penjelasan, kami mempertanggungjawabkan kasus ini," ujar Dominggus tenang yang kembali disambut komentar pedas dari beberapa orang tua.
"Kalau cuma keterangan seperti ini siapa yang mau kami percaya tapi saya merasa enggak percaya, ini kalau cuma omongan gini gimana mau percaya, saya setuju bahwa harus ada surat pernyataan terserah bagaimana yang penting isinya benar hanya tiga item ini yang beredar di Karya Medika," pungkas Ibrahim.
(dnu/dnu)












































