Direktur RS Karya Medika Tambun, Dr Dominggus M Efruan, mengatakan pihaknya pernah menerima vaksin palsu yakni ABU (anti bisa ular), ATS (anti tetanus serum) dan PDD untuk tuberkolosis. Namun ditegaskan Dominggus, vaksin tersebut tidak pernah digunakan untuk bayi dan anak.
"Jadi yang bisa saya jelaskan bahwa tidak ada yang menggunakan vaksin palsu. Di rumah sakit ini kita gunakan itu ya hanya 3 yang kita sebutkan. Jadi bukan vaksin untuk bayi, yang kami punya bukan yang palsu," ujar Dominggus dalam jumpa pers di RS Karya Medika, Jumat (15/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: RS Karya Medika Sebut Vaksin Palsu Hanya di Tambun, 2 Cabang Lain Aman)
Namun setelah jumpa pers tersebut, pihak RS langsung mengecek administrasi daftar vaksin berdasarkan rincian vaksin palsu yang diumumkan oleh Kemenkes.
Dominggus menambahkan, informasi pengecekan ini berasal dari staf RS setelah pertemuan dengan Kemenkes pada pukul 10.30 WIB siang tadi.
Untuk penanganan terkait vaksin palsu, pihak RS akan melakukan pendataan penggunaan vaksin tersebut berdasarkan rekam medis yang ada di pihak rumah sakit. RS juga akan membuat rekam medis untuk menjelaskan pada pasien dan keluarga serta mendata pasien yang mendapat vaksin di rumah sakit tersebut.
"Tadi masih ada yang ragu dan setelah kami dalami bahwa tidak ada vaksin palsu yang kami berikan ke pasien kami di rumah sakit ini, ini pentingnya kami harus melakukan press release ulang karena kami tahu yang masih ragu banyak, demikian pernyataan yang kami sampaikan," ujar Dominggus. (fdn/fdn)











































