"Saya tadi ke sini ingin minta supaya pihak RS transparan, memberitahu kami mana vaksin yang asli dan palsu. Kalau dari isi mungkin kita awam, nggak tahu seperti apa bedanya. Tapi kalau saat konsultasi kok ada perbedaan warna," kata Mery salah satu orang tua yang menuntut penjelasan pihak RS di RS Elisabeth, Jalan Raya Narogong, Bekasi, Jumat (15/7/2016).
Mery menyebut, kedua anaknya melakukan vaksinasi di rumah sakit ini. Karenanya dia kecewa saat mendapat kabar RS Elisabeth masuk dalam daftar 14 rumah sakit yang menerima pasokan vaksin palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: 3 RS Gunakan Vaksin Palsu, ini Penjelasan Wakil Walkot Bekasi)
Karena kabar vaksin palsu ini, Mery lantas mengingat lagi kejadian sakit anak pertamanya usai divaksin. Mery kini makin khawatir dengan kondisi daya tahan anaknya bila dipastikan vaksin yang digunakan palsu.
"Anak saya yang pertama pernah campak setelah divaksin, mungkin aja palsu atau terinfeksi karena kan botol yang digunakan katanya bekas jadi enggak steril," jelasnya.
"Ibu mana yang enggak gemes kalau ternyata anaknya mendapat vaksin palsu," ujar Mery.
Sejumlah orang tua anak pasien korban vaksin palsu masih bertahan di RS Elisabeth. Mereka tetap menunggu penjelasan resmi dari pihak RS.
(adf/fdn)











































