TNI AD: Heli Bell 205 BKO Bukan untuk Jokowi, Tapi untuk Kodal Pangdam IV

TNI AD: Heli Bell 205 BKO Bukan untuk Jokowi, Tapi untuk Kodal Pangdam IV

Rina Atriana - detikNews
Jumat, 08 Jul 2016 21:52 WIB
Foto: Rina Atriana/detikcom
Jakarta - Kepala Danlanud Adi Sucipto Marsma Imran Baidirus mengatakan heli bell yang jatuh di Sleman untuk kepentingan Kontijensi Darurat Presiden Joko Widodo. TNI AD menyebut pesawat tersebut merupakan bantuan kendali operasi (BKO) kepada Pangdam IV Diponegoro.

"Ini BKO kepada Pangdam IV untuk digunakan Pangdam IV sebagai kodalnya (komando dan pengendalian). Saya kira pasti tahu kalau pesawat RI 1 kan bukan itu. Pesawat RI 1 kan VVIP," kata Kadispen TNI AD MS Fadhilah di Media Center Dinas Penerangan Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Jumat (8/7/2016).

Fadhilah menjelaskan, komando dan pengendalian yang dilakukan bisa saja terkait suasana libur hari raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu komando dan pengendalian oleh Pangdam IV jadi bisa saja untuk melakukan pemeriksaan rutin, apalagi sekarang sedang hari raya, mungkin kaitannya dengan kondisi wilayah dan seterusnya," jelasnya.

Helikopter jenis Bell 205 itu bertolak dari Bandara Adi Sumarmo Solo menuju Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.

Menurut Fadhilah, pesawat di-BKO-an adalah hal biasa. Hal yang sama juga terjadi ke Pangdam VII Wirabuana dan Pangdam XVII Cendrawasih.

"Pesawat itu di-BKO kan kepada Pangdam IV. Itu terjadi di mana-mana. Pangdam VII punya. Irian Jaya punya. Pesawat yang biasa digunakan untuk kodal. Itu pesawat (bell 205) baru dipakai juga, untuk kodal," ungkap Fadhilah. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads