Soto Kikil Sampai Rawon Semarakkan Lebaran WNI di Swiss

Jenewa - Perayaan hari raya Idul Fitri masyarakat Indonesia di Jenewa berlangsung meriah. Dubes Triyono Wibowo sebagai tuan rumah menyediakan antara lain soto kikil, mi ayam bakso, gulai kambing, rawon, pukis, dan es cendol.

Berbagai hidangan khas Indonesia pada acara open house Idul Fitri 1 Syawal 1437 itu menyempurnakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang menjadi ciri melekat budaya bangsa Indonesia. Seusai sesi ritual, siapa saja welcome, boleh hadir ikut merasakan kegembiraan.

Sekitar 200 masyarakat Indonesia di Jenewa dan kota-kota sekitarnya menghadiri open house yang dihelat oleh Duta Besar Triyono Wibowo, Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization, dan Organisasi Internasional Lainnya di Wisma Wakil Tetap RI, Jenewa, Rabu (6/7/2016).

"Hidangan lebaran itu untuk mengobati rasa rindu pada kampung halaman bagi warga yang tidak dapat mudik tahun ini," ujar Wagino dari PTRI Jenewa kepada detikcom.

Sebelumnya, khatib Ustaz Amri Fatmi, dalam khotbahnya menyampaikan pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia, sebagai pemenuhan kebutuhan naluri manusia.

"Kebutuhan manusia ini bersandar pada sesuatu yang mutlak dan absolut. Tanpa agama kehidupan manusia tidak akan seimbang dan bertahan," ujar Kandidat Doktor Akidah Filsafat pada Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

dok. PTRI Jenewa

Amri berpesan, dengan bulan Ramadan diharapkan umat Islam dapat bertambah yakin pada agama yang dianutnya dan mengamalkan ajaran Islam yang lemah lembut dan damai dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, PTRI Jenewa selama bulan ramadan juga telah menggelar rangkaian kegiatan salat tarawih berjamaah, Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit), buka puasa bersama pada setiap akhir pekan, dan malam takbiran. (es/fdn)