Tunggu Hasil Penyelidikan, Kemenkes Siap Sisir Anak yang Dapat Vaksin Palsu

Tunggu Hasil Penyelidikan, Kemenkes Siap Sisir Anak yang Dapat Vaksin Palsu

Firdaus Anwar - detikNews
Jumat, 01 Jul 2016 15:27 WIB
Foto: Ilustrasi: Basith Subastian
Jakarta - Satgas penanggulangan vaksin palsu saat ini masih menginvestigasi ke mana saja distribusi vaksin palsu yang diproduksi di Tangerang mengalir. Kementerian Kesehatan dalam hal ini mengatakan masih menunggu dan siap bertindak apabila hasilnya sudah keluar.

Ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Profesor Dr dr Nila Moeloek, SpM(K) mengatakan bahwa nanti pihaknya akan melakukan penyisiran pasien-pasien anak di fasilitas kesehatan yang menggunakan vaksin palsu.

"Kami dari Kementerian Kesehatan akan menelusuri masyarakat yang terkena. Sampai sekarang kejadian luar biasa (penyakit -red) tak terjadi tapi mungkin ada satu-satu anak yang memerlukan vaksin tambahan dan ini pekerjaan kami memberikan vaksinasi ulang untuk penguatan kekebalan," kata Menkes Nila, Jumat (1/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr H. Mohamad Subuh, MPPM, mengatakan bagaimana teknis penyisiran untuk masyarakat yang terpapar vaksin palsu ini bisa dilihat dari tingkat cakupan imunisasi daerah sekitar fasilitas kesehatan terkait. Apabila tingkat imunisasinya tinggi maka masyarakat yang curiga anaknya pernah divaksin di klinik terkait diimbau untuk imunisasi ulang, tapi apabila dari awal tingkat imunisasinya sudah rendah maka akan dilakukan program vaksinasi massal.

"Apabila sudah diketahui rumah sakit itu, maka kami akan melakukan identifikasi sasaran bayi yang dapat vaksin palsu. Kita tidak tahu kan satu rumah sakit berapa radiusnya dia diakses oleh masyarakat. Misalnya radius 3 kilometer, maka kita lihat lagi daerah tersebut apakah imunisasinya mencapai UCI (Universal Child Immunization)," kata Subuh.

"Kalau UCI-nya di atas 90% maka kita himbau untuk yang pernah ke klinik imunisasi ulang. Tapi kalau UCI di bawah 90% maka kami akan lakukan imunisasi ulang semua bayi di daerah tersebut. Tapi sekali lagi itu tunggu hasil investigasi," pungkasnya. (fds/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads