"Kita lakukan save Jacob Jambul Kuning. Kita berikan ruang dalam satu bulan dan lebih dari 100 yang masuk dari pengembalian masyarakat. Diantara yang masuk, 22 ekor sudah dilepaskan di Papua," ujar Siti di Taman Safari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/6/2016).
Menurut Siti, 22 Jambul Kuning tersebut telah dilepas pada Desember 2015 lalu. Sisanya, burung tersebut masih berada di LHK.
![]() |
Siti berterima kasih atas partisipasi masyarakat yang menyelamatkan hewan langka ini. Menurutnya, tugas menyelamatkan hewan langka bukan hanya dari pemerintah saja.
"Sangat tidak mungkin persoalan satwa liar dilakukan oleh hanya pemerintah. Hampir tiap hari ada laporannya. Kesadaran para aktivis, kesadaran para masyarakat. Di spot kecil ini saja kita akan mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat bagi rakyat kita," ucap Siti.
Pelepasliaran Jambul Kuning ini merupakan kelanjutan dari program LHK #SaveSiJambulKuning yang dilaksanakan sejak Mei 2015. Masyarakat yang sadar Jambul Kuning mulai punah, tergerak setelah mendapat imbauan untuk mengembalikannya ke alam lewat LHK.
Burung-burung yang diserahkan oleh masyarakat dirawat sementara selama sekitar 5 bulan di beberapa lokasi penangkaran seperti Kebun Binatang Ragunan, TMII, Taman Safari dan Tegal Alur. Sifat keliaran Jambul Kuning dikembalikan agar siap dilepaskan di alam. (nwy/faj)