Masyarakat di Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru sempat terbirit-birit dibuat gajah liar ini. Warga yang berusaha membuat api unggun dan petasan agar gajah keluar dari permukiman, justru mendapatkan perlawanan.
"Kayu-kayu yang kita tumpukan lalu dibakar agar gajahnya takut, tapi gajahnya semakin datang. Apinya malah diinjak-injak. Kami lari semua," kata Habil (23) warga Limbungan dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (28/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono menyebutkan, gajah liar itu memang tergolong nekat.
"Biasanya gajah itu kalau ada api menghindar, atau kalau dibunyikan mercon dia lari. Tapi justru gajah ini semakin menyerang," kata Supartono.
Tidak hanya itu saja, lanjutnya, di Kabupaten Siak, gajah ini juga menyerang manusia. Gajah ini malah nekat akan menyeruduk mobil. Ada tiga gubuk milik warga dihancurkannya.
"Tipikal gajah liar satu ini sangat berbeda sekali dengan kelompoknya. Sangat jarang sekali gajah berani dengan api, atau nekat akan menyeruduk mobil," kata Supartono.
Gajah liar ini lanjutnya, semakin didekati manusia semakin menyerang. "Jadi memang gajah liar yang satu ini berbeda dengan lainnya," kata Supartono.
Rencananya, besok Senin (29/2) tim BBKSDA Riau akan mengevakuasi gajah tersebut. Dua ekor gajah jinak dari Pusat Pelatihan Gajah di Minas, Siak, sudah didatangkan ke Pekanbaru. (cha/Hbb)











































