"Hari ini dua ekor gajah jinak kita tambatkan di lokasi. Ini untuk mengantisipasi agar gajah tersebut tidak masuk ke permukiman penduduk," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Supartono dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (28/2/2016).
Dua ekor gajah jinak, hari ini sudah berada di Desa Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Gajah jinak ini didatangkan dari Pusat Pelatihan Gajah (PLG) di Minas, Kabupaten Siak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan BBKSDA Riau, gajah liar yang masuk wilayah kota ini sudah pernah masuk Pekanbaru pada Juli 2015 lalu. Saat itu gajah liar ini berada di Kecamatan Tenayan Raya.
"Tahun lalu, setelah kita evakuasi dari Pekanbaru dan kita kembalikan habitatnya. Namun gajah itu tetap berpisah dari kelompoknya," kata Supartono.
Pada Desember 2015, lanjut Supartono, gajah ini juga masuk ke permukiman penduduk di Kabupaten Siak. Di Siak, gajah liar jantan ini juga merusak tiga pondok warga.
"Gajah ini sejak kita evakuasi tahun lalu, terus dalam pantauan kita. Terakhir dari Siak pada 26 Februari gajah ini masuk wilayah Pekanbaru," kata Supartono.
Dari wilayah Rumbai Pesisir, lanjutnya, habitatnya berjarak sekitar 25 Km. Jarak yang begitu jauh dan harus melintasi permukiman dan perladangan, sangat berisiko bila gajah ini digiring gajah jinak untuk kembali.
"Jadi kemungkinan, gajah ini akan kita evakuasi, tidak dengan jalan digiring karena terlalu jauh. Begitupun besok baru ada rapat koordinasi dengan berbagai pihak terutama aktivis lingkungan," tutup Supartono. (cha/Hbb)











































