Sutopo menjelaskan, kendala di masing-masing daerah berbeda. Namun secara umum kendala yang banyak dihadapi adalah keterbatasan personel, peralatan, logistik dan pendanaan. Cuaca ekstrem yang tak menentu juga menghambat proses evakuasi.
"Misalnya banjir di Rokan Hulu (Riau) terjadi di daerah-daerah pedalaman yang aksesnya sulit dan hanya bisa dijangkau dengan speed boat," kata Sutopo kepada detikcom, Selasa (9/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian banjir yang merata di Pulau Bangka juga sulit dijangkau karena arus kencang dan petugas masih kesulitan menjangkau karena keterbatasan," ucapnya.
Menurut Sutopo, BNPB maupun BPBD sebetulnya telah memprediksi datangnya banjir sejak November 2015. BNPB maupun BPBD di seluruh kabupaten/kota di Indonesia telah melakukan persiapan.
"Daerah-daerah yang terjadi banjir dan longsor sudah dipetakan," ujarnya.
Namun ia mengakui ada daerah banjir yang diluar prediksi BNPB dan BPBD, yaitu banjir di Pulau Bangka. Banjir merata yang terjadi di pulau tersebut, menurut Sutopo, merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir.
(kff/bar)











































