"Untuk petugas jaga dari BBKSDA Riau memang sudah ada di lokasi. Namun tim untuk melakukan autopsi belum sampai," kata Koordinator Himpunan Penggiat Alam (Hipam), Zulhusni Sukri saat dihubungi detikcom, Rabu (3/2/2016).
Dia menjelaskan, pihaknya bersama tim BBKSDA Riau hingga sekarang masih di lokasi bangkai gajah liar yang mati di Desa Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kab Bengkalis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, gajah liar yang mati ini merupakan rombongan dari 24 gajah liar lainnya. Saat ini sejumlah gajah liar lainnya masih berada di lokasi yang tak jauh dari gajah yang mati tersebut.
"Kawanan gajah setiap ada kelompoknya yang jatuh sakit, biasanya mereka tunggu. Kalau sudah tak mampu berjalan, baru mereka tinggal," kata Zulhusni.
Bila ada dari kelompok yang mati, lanjut Zulhusni, kawanan gajah biasanya tidak langsung meninggalkan rekannya. Para kawanan gajah masih mengitari di lokasi.
"Sekarang ini 24 ekor gajah liar lainnya masih belum pergi dari sekitar desa. Gajah mempunyai kebiasaan akan menemani rekannya yang mati untuk beberapa hari. Karena mereka juga punya naluri yang tajam bila rekannya ada yang mati," kata Zulhusni.
Zulhusni menyebutkan, sekalipun jaraknya tidak terlalu dekat, namun kawanan gajah liar suaranya masih terdengar dari lokasi ditemukannya bangkai gajah.
"Ini saya lagi di atas pohon untuk mengamati kawanan gajah liar lainnya. Kawanan gajah liar itu berada di semak-semak, dan suaranya masih terdengar. Mereka belum mau meninggalkan lokasi, karena teman sekelompoknya ada yang mati," tutup Zulhusni. (cha/trw)











































