(baca juga: Motivator Arvan: Saya di Garuda Kelas Bisnis, Ibu Iriana di Ekonomi, Salut!)
Hal itu dirasakan oleh motivator nasional di bidang Leadership and Happiness dari ILM Arvan Pradiansyah yang kemarin berada satu pesawat dengan Iriana Jokowi. Arvan yang satu-satunya penumpang di kelas bisnis tak melihat ada kegaduhan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Iriana Jokowi masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arvan Pradiansyah bersama Iriana Jokowi. (foto -@arvanpra) |
Bagi Arvan keramahan yang dia lihat dari sosok Iriana adalah murni alias tidak dibuat-buat. "Keramahan yang tidak dibuat-buat menunjukkan kualitas orang. Ibu Iriana santun, ramah, pendiam. Sederhana, tidak mentang-mentang istri pejabat lalu seenaknya," kata Arvan.
Keramahan juga ditunjukkan oleh Paspampres yang menjemput Iriana di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Secara kebetulan koper Arvan terbawa ke rumah Presiden Jokowi karena disangka milik Iriana. "Karena saya di kelas bisnis, koper saya keluar bagasi pertama kali dan disangka milik Ibu Iriana oleh Paspampres," kata Arvan.
Sadar tasnya terbawa personel Paspampres, Arvan menghubungi pihak Garuda Indonesia. Pihak Garuda pun menghubungi Paspampres dan menginfokan bahwa ada tas penumpang lain terbawa.
Menurut Arvan, Paspampres cukup sigap. Setelah ditelepon pihak Garuda, Rabu sore koper Arvan diantarkan ke rumahnya. "Sangat sopan dan ramah. Sebelum tas saya terima, saya diminta memeriksa isinya. Mereka minta maaf. Saya salut juga pada Paspampres," kata Arvan.
(erd/nrl)












































Arvan Pradiansyah bersama Iriana Jokowi. (foto