"Aya-aya deui (ada-ada lagi). Dikira dah cageur (dikira sudah benar). Kita sesalkan," ucap Aher, sapaan Heryawan, kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/11/2015).
Aher berharap kejadian tersebut menjadi terakhir kali. Kekerasan dalam pendidikan, sambung dia, tidak dibenarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemukulan terjadi pada 19 November lalu. Saat itu Taruna Akmil tengah melakukan kunjungan ke IPDN. Namun, ada tindakan taruna Akmil yang dianggap tak pantas oleh senior IPDN yakni berfoto-foto di tempat yang dianggap sakral bagi IPDN. Akibatnya taruna Akmil itu dipanggil dan dipukul di beberapa titik badannya. (bbn/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini