Ruangan Digeledah Polisi, Lino: Kalau Seperti Ini Lebih Baik Saya Berhenti

ADVERTISEMENT

Ruangan Digeledah Polisi, Lino: Kalau Seperti Ini Lebih Baik Saya Berhenti

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jumat, 28 Agu 2015 20:29 WIB
Penggeledahan di kantor PT Pelindo. (Foto: Edward/detikcom)
Jakarta - Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino merasa tidak 'nyaman' dengan penggeledahan yang dilakukan penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ke ruangannya siang tadi. Dia menegaskan akan berhenti dari jabatannya sekarang bila diperlakukan seperti siang tadi.

"Kalian tulis ya, kalau negeri ini seperti ini lebih baik saya berhenti," kata Lino setengah berteriak kepada wartawan, Jumat (28/12/2015).

Hal itu dia tegaskan usai kantornya digeledah oleh penyidik dari Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri siang tadi. Penggeledahan itu dipimpin langsung oleh Kabereskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso.
 
"Saya hormati penyelidikan polisi. Kalau negara perlakuan seperti ini, besok saya akan berhenti.  I'm doing something good for this country. Tapi saya diperlakukan seperti ini," tambah Lino.

Kepada wartawan, Lino tak menjelaskan perlakuan yang dimaksud. Sebelumnya kepada seseorang penelepon yang bernama Sofyan Djalil, Lino juga memberikan 'ancaman' serupa.

Kebetulan telepon genggam Lino sengaja dikerasakan suaranya sehingga percakapan mereka terdengar oleh media.  "Nanti dulu ya Pak Sofyan Djalil telepon. Halo Pak Sofyan selamat siang, Pak. Ini saya pulang rapat di luar tiba-tiba kok begitu banyak polisi di kantor. Ada penggeledahan," kata RJ Lino kepada sang penelepon.

Kepada Sofyan Djalil, Lino menjelaskan bahwa polisi mencari file dokumen terkait 10 crane yang tak berfungsi sehingga mempengaruhi proses dwell time alias bongkar muat di pelabuhan.

Lino mengaku menghormati tindakan polisi yang melakukan penggeledahan. Namun penggeledahan ini tak bisa dilakukan karena dia merasa belum pernah dimintai keterangan oleh polisi.

"Pak Sofyan,  kalau Presiden Nggak bisa clear (menyelesaikan) Saya berhenti. Susah ini kalau benar ini negeri begini. Kami kayak dihukum sama media," kata Lino kepada si penelepon.

Dari seberang telepon, Sofyan balik bertanya kepada Lino, "Begini gimana?".

"Begitu saya datang media begitu banyak. Saya seperti dibuat criminal. Come on pak, I made this is company so rich saya dihukum seperti ini nggak fair Pak. Bapak tolong kasih tahu Presiden deh kalau caranya begini lebih baik saya berhenti," kata Lino.

(erd/faj)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT