Pasutri yang Maju Pilwakot Balikpapan: Tak Ada Peraturan yang Larang Kami

Pasutri yang Maju Pilwakot Balikpapan: Tak Ada Peraturan yang Larang Kami

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Jumat, 31 Jul 2015 06:25 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Ada yang menarik dalam gelaran Pilkada serentak yang akan segera digelar. Ada pasangan suami istri, Abdullah Hakim dan Wahidah yang maju sebagai bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan lewat jalur independen.

Abdullah Hakim yang berprofesi sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin itu memang mengaku tidak wajar sepasang suami istri maju berpasangan dalam sebuah pemilihan kepala daerah. Namun, mereka tetap maju karena tak ada peraturan yang melarang.

"Peraturan tidak mengatur, itu di luar peraturan itu. Artinya urusan suami istri tidak ada aturan yang melarang, belum masuk dalam peraturan. Lah, yang ambil istri orang saja ada (untuk jadi wakil), kenapa istri sendiri tidak? Artinya itu sangat logis. Memang aneh, tapi wajar, dilihat dari kualitasnya," kata Abdullah saat dihubungi, Kamis (30/7/2015) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdullah yang baru saja melaporkan harta kekayaan ke KPK sebesar Rp 8,6 miliar ini mengaku elektabilatasnya cukup tinggi, sehingga dia berani maju kembali, meskipun pernah gagal pada 2011. Lalu, bagaimana pembagian tugas antara suami istri itu jika mereka terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan?

"Soal bagaimana mekanisme kerja itu soal individu, amanahnya. Kalau sama-sama jujur nggak ada masalah. Masalah kalau ada yang nggak jujur dari keduanya," jelas Abdullah.

"Ya namanya orang bersuami istri kan pasti ada konflik, Rasullah saja ada konflik dengan istri, kalau ada masalah ya diselesaikan di rumah saja,jangan dibawa ke kantor. Kita kan ada aturan soal pembagian tugas, kita ikuti aturan saja," tegas Wahidah menegaskan pernyataan sang suami.

Abdullah dan Wahidah mengaku tak masalah soal modal kampanye nanti. Mereka tak gentar dengan lawan bermodal besar yang diusung Parpol. Menurutnya, sudah seharusnya masyarakat justru mendukung mereka secara financial karena mereka memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Kita ingin ubah dan sejahterakan masyarakat, kita punya visi mensejahterakan rakyat. Kita kepengin pendidikan lebih bagus, kesehatan bagus dan yang terpenting ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Semua rumah harus punya tandon air. Kita rubah pola pikir masyarakat dong, kita kan mau sejahterakan mereka, ya harusnya mereka yang suplai ke kita," tutur Wahidah.

Kini, Abdullah dan Wahidah tengah berjuang untuk mengumpulkan fotocopy KTP para pendukungnya sebagai syarat maju sebagai calon independen. Mereka pun telah melaporkan harta kekayaan ke KPK, kemarin, Kamis (30/7).

Sebenarnya, Abdullah dan Wahidah pernah maju juga sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan 2011. Namun, perjuangan mereka kandas karena perolehan suara yang tidak signifikan. (kha/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads