Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Zainul Bahar dalam rilisnya mengatakan setelah kejadian di Mako Brimob tersebut, Pomdam IV/Diponegoro dan Polrestabes Semarang melakukan olah TKP dan mendapatkan CCTV yang dipasang di ATM tersebut. Kemudian CCTV di putar di Mako Brimob Sampangan dengan dihadiri oleh semua pihak.
"Setelah pemutaran CCTV selesai, disepakati untuk selanjutnya dilakukan mediasi yang dilakukan di Mapomdam IV/Diponegoro Kali Banteng Semarang sebagai tempat yang disetujui oleh kedua belah pihak sebagai tempat yang netral," kata Letkol Inf Zainul Bahar dalam siaran persnya, Senin (13/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Praka Ari keluar ATM, tidak jadi ambil uang di ATM karena mendengar dan melihat temannya yang di luar sedang ribut dengan kedua orang anggota Brimob tersebut. Akhirnya terjadilah keributan dan perkelahian antara mereka," terang Kapendam.
Saat itu datang jugaΒ Lettu Cpn Afner Manurung dari Penerbad yang kebetulan lewatΒ dan langsung berhenti kemudian berusaha melerai, namun keributan masih berlanjut tidak bisa selesai seketika itu.
Zainul juga membantah ada 200 personel Penerbad bersenjata yang mendatangi Mako Brimob pada Minggu (12/7) dini hari kemarin.
Mereka juga bukan membawa senjata api namun bambu dan balok serta berpakaian preman.
"Yang terjadi adalah ada sekitar 150 orang anggota Penerbad yang membawa potongan bambu dan balok dengan berpakaian preman. Justru yang berpakaian hitam adalah anggota Brimob yang ada di dalam Mako Satbrimob Sampangan," terangnya.
Pasca kejadian itu Pomdam IV/Diponegoro dan Polrestabes Semarang melakukan olah TKP dan melihat CCTV ATM. Kemudian dilakukan mediasi yang dilakukan di Mapomdam IV/Diponegoro Kali Banteng Semarang.
Dalam mediasi tersebut, dihadiri Kakorps Brimob Irjen Pol Kaligis, Danlanumad Ahmad Yani Semarang Kolonel Cpn Horison Sitorus, Kapolrestabes SemarangΒ Kombes Pol Burhanudin, Dansatbrimob Polda Jateng Kombes Pol Muhamad Badrus, Danpomdam IV/DiponegoroΒ Kolonel Cpm Ari Wibowo Djadi, Wakasat Brimob Polda Jateng AKBP Farid,Β Dandenpom IV/5 Semarang Letkol Cpm (Kowad) Tri Wahyuningsih,Β Danskadron 11/Serbu Letkol Cpn I Made, Kaden Brimob Simongan AKBP Irfan Marpaung beserta empat orang yang berselisih paham yaitu dari Penerbad Prada Raden Putra Irianto Kusuma danΒ Praka Ari Wahyu Wibowo, dari Brimob yaitu Barada Hermawanto dan Barada Hari Daryogi.
"Hasil dari mediasi tersebut, disepakati bahwa masing komandan satuan akan memprosesΒ anggotanya yang terlibat sesuai protap satuan masing-masing.Β SelanjutnyaΒ dari kedua belah pihak saling memaafkan dan menganggap kesalah pahaman tersebut telah selesai," jelasnya.
"Upaya yang dilakukan oleh Kapendam IV/Diponegoro secara internal menyampaikan himbauan kepada masyarakat Jateng dan DIY, khususnya personel TNI dan Polri untuk tetap menjaga kebersamaan dalam rangka membangun komunikasi yang harmonis guna menciptakan kondusifitas di wilayah Jateng dan DIY," tutup Kapendam.
(alg/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini