CCTV Rekam Peristiwa yang Memicu Penyerangan Mako Brimob Polda Jateng

CCTV Rekam Peristiwa yang Memicu Penyerangan Mako Brimob Polda Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 13 Jul 2015 20:52 WIB
Foto: Suasana Mako Brimob Semarang
Semarang - Petinggi kepolisian dan TNI sudah saling bertemu membahas insiden penyerangan markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat. Pertemuan itu juga memperlihatkan rekaman CCTV di ATM yang menjadi lokasi keributan awal.

Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Zainul Bahar dalam rilisnya mengatakan setelah kejadian di Mako Brimob tersebut, Pomdam IV/Diponegoro dan Polrestabes Semarang melakukan olah TKP dan mendapatkan CCTV yang dipasang di ATM tersebut. Kemudian CCTV di putar di Mako Brimob Sampangan dengan dihadiri oleh semua pihak.

"Setelah pemutaran CCTV selesai, disepakati untuk selanjutnya dilakukan mediasi yang dilakukan di Mapomdam IV/Diponegoro Kali Banteng Semarang sebagai tempat yang disetujui oleh kedua belah pihak sebagai tempat yang netral," kata Letkol Inf Zainul Bahar dalam siaran persnya, Senin (13/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rilis tersebut diterangkan juga kronologi peristiwa mulai dari ATM BRI Jalan Abdur Rahman Saleh Semarang. Hari Sabtu (11/5) malam lalu dua anggota Brimob di bilik ATM, mereka kemudian keluar dan berkelakar tentang saldo tabungan. Di waktu bersamaan datang dua anggota Penerbad Prada Raden Putra Irianto Kusuma dan Praka Ari Wahyu Wibowo.

"Praka Ari keluar ATM, tidak jadi ambil uang di ATM karena mendengar dan melihat temannya yang di luar sedang ribut dengan kedua orang anggota Brimob tersebut. Akhirnya terjadilah keributan dan perkelahian antara mereka," terang Kapendam.

Saat itu datang jugaΒ  Lettu Cpn Afner Manurung dari Penerbad yang kebetulan lewatΒ  dan langsung berhenti kemudian berusaha melerai, namun keributan masih berlanjut tidak bisa selesai seketika itu.

Zainul juga membantah ada 200 personel Penerbad bersenjata yang mendatangi Mako Brimob pada Minggu (12/7) dini hari kemarin.
Mereka juga bukan membawa senjata api namun bambu dan balok serta berpakaian preman.

"Yang terjadi adalah ada sekitar 150 orang anggota Penerbad yang membawa potongan bambu dan balok dengan berpakaian preman. Justru yang berpakaian hitam adalah anggota Brimob yang ada di dalam Mako Satbrimob Sampangan," terangnya.

Pasca kejadian itu Pomdam IV/Diponegoro dan Polrestabes Semarang melakukan olah TKP dan melihat CCTV ATM. Kemudian dilakukan mediasi yang dilakukan di Mapomdam IV/Diponegoro Kali Banteng Semarang.

Dalam mediasi tersebut, dihadiri Kakorps Brimob Irjen Pol Kaligis, Danlanumad Ahmad Yani Semarang Kolonel Cpn Horison Sitorus, Kapolrestabes SemarangΒ  Kombes Pol Burhanudin, Dansatbrimob Polda Jateng Kombes Pol Muhamad Badrus, Danpomdam IV/DiponegoroΒ  Kolonel Cpm Ari Wibowo Djadi, Wakasat Brimob Polda Jateng AKBP Farid,Β  Dandenpom IV/5 Semarang Letkol Cpm (Kowad) Tri Wahyuningsih,Β  Danskadron 11/Serbu Letkol Cpn I Made, Kaden Brimob Simongan AKBP Irfan Marpaung beserta empat orang yang berselisih paham yaitu dari Penerbad Prada Raden Putra Irianto Kusuma danΒ  Praka Ari Wahyu Wibowo, dari Brimob yaitu Barada Hermawanto dan Barada Hari Daryogi.

"Hasil dari mediasi tersebut, disepakati bahwa masing komandan satuan akan memprosesΒ  anggotanya yang terlibat sesuai protap satuan masing-masing.Β  SelanjutnyaΒ  dari kedua belah pihak saling memaafkan dan menganggap kesalah pahaman tersebut telah selesai," jelasnya.

"Upaya yang dilakukan oleh Kapendam IV/Diponegoro secara internal menyampaikan himbauan kepada masyarakat Jateng dan DIY, khususnya personel TNI dan Polri untuk tetap menjaga kebersamaan dalam rangka membangun komunikasi yang harmonis guna menciptakan kondusifitas di wilayah Jateng dan DIY," tutup Kapendam.

(alg/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads