Cerita Presdir AirAsia Indonesia Pasca Tragedi QZ 8501

Laporan dari Paris

Cerita Presdir AirAsia Indonesia Pasca Tragedi QZ 8501

Niken Widya Yunita - detikNews
Selasa, 16 Jun 2015 14:07 WIB
foto: Niken/detikcom
Paris - Masa-masa sulit kejadian QZ 8501 telah dilewati Presdir AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko. Bagaimana Sunu bangkit dari masa itu?

"Saya nggak ada kata bangkit, kita hadapin bersama bersama," ujar Sunu di Novotel Paris Tour Eiffel Hotel, Selasa (16/6/2015).

Sunu mendapat dukungan dari petinggi maskapai lainnya. Petinggi-petinggi itu langsung membantunya tanpa diminta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa mereka tanpa diminta langsung menolong," katanya.

Sunu juga mendapat dukungan dari internal AirAsia. Pramugari dan staf ikut membantunya.

"Mungkin pramugari menangis. Saya bilang kamu harus kuat di depan penumpang," ucapnya.

QZ 8501 berpenumpang 155 dan 7 kru dinyatakan hilangΒ  pada 28 Desember 2014 saat terbang dari Surabaya menuju Singapura. Pada 30 Desember 2014, pesawat ditemukan mengapung di Laut Jawa. (nwy/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads