β"Ke depan, Jakarta akan kita kontrol dengan teknologi seperti ini. Termasuk mengontrol sampah dan tempat yang berbahaya (rawan kriminalitas -red)," kata Ahok usai menghadiri rapat paripurna di DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (29/5/2015).
Bila sistem Smart City sudah berjalan sempurna, maka seluruh sudut kota bisa dipantau lewat ponsel masyarakat. β"Cuma, Smart City (sekarang) bandwith-nya masih kecil," kata Ahok.β
β
ββAhok merencanakan, pada 2016 nanti, bakal ada 2.000 kamera CCTV yang akan dipasang di setiap sudut kota. Kamera itu dapat memantau plat nomor kendaraan yang melanggar aturan.
"Ini sampai plat nomor bisa kita baca, Saya kasih lihat ini," kata Ahok.β
β
Ahok βlantas mendemonstrasikan bagaimana mengintai para pengguna jalan yang nakal di sore tadi. Dia membuka ponsel bermerek iPhone 6 dan menunjukkan kepada publik, kebetulan ada mobil yang terpantau sedang parkir di trotoar.
"Ini sampai platβ nomor bisa kita baca. Ini mobil kurang ajar nih, parkir di atas trotoar nih. Harusnya Dishub (Dinas Perhubungan) tinggal tangkap ini. Inβi persoalan Dishub-nya. Plat nomornya kelihatan kan? B 9772 DAG," tutur Ahok.
β
Dia menjelaskan sudah meminta keterangan dari Polda Metro Jaya soal titik-titik mana saja yang perlu dipasangi CCTV. Dengan demikian, βpolisi tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk berpatroli, namun cukup dengan mengintai lewat mata kamera saja.
"Ini sangat jelas, bahkan kita bisa zoom. Bisa lihat dari rumah, maju mundur, belok kiri kanan, atas bawah," tutur Ahok.
Pembiayaan pengadaan CCTV iniβ didapatkan dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang telah diberi izin memasang perangkatnya di Jakarta. "Modal menodong saja. Mereka ada yang mau pasang 4G. Ini bukan CSR, tapi kewajiban dari yang memasang mikrosel. Jadi orang mau pasang tiang mikrosel, saya kasih izin dengan syarat menyediakan Wifi, lampu jalan, dan CCTV," tutur Ahok.
β
(Danu Damarjati/Tiarakami13)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini