Ini Detik-detik Misteri 'Waiting on Death' Deudeuh Tata Chubby

Ini Detik-detik Misteri 'Waiting on Death' Deudeuh Tata Chubby

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 14 Apr 2015 09:56 WIB
Ini Detik-detik Misteri Waiting on Death Deudeuh Tata Chubby
Jakarta - Entah firasat atau sekadar kebetulan belaka, Deudeuh 'Tata Chubby' Alfisahrin bagai menorehkan tanda-tanda sebelum ajal menjemputnya. Pembunuhan perempuan beranak satu ini masih menyisakan tanda tanya besar.

Deudeuh dalam keseharian dikenal sebagai pribadi yang baik dan tertutup. Ia sempat menuliskan beberapa status di status BlackBerry Messenger (BBM) sebelum ditemukan tewas menggenaskan. Status terakhir yang ada di BBM bertuliskan: "Kalo Allah bisa merubah siang menjadi malam Allah bisa merubah lelah menjadi berkah".

Sementara status di media sosial khususnya twitter tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Yang terlihat, pada 10 April 2015, dia pernah menulis soal minyak wangi seseorang di akunnya @tataa_chubby "Minyak wanginya nempel binggòoooo 😢," demikian tulis Tata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah kicauan dari Tata yang sangat berbeda dengan kicauannya yang lain ditemukan pada tanggal 7 April 2015 lalu, atau 5 hari sebelum Tata ditemukan meninggal. Ia tampak berbalas kicau dengan sebuah akun yang dimiliki seorang pria.

"@Yus_gun nggak bisa sabar? Nggak usah jadi tamu gw. Yang SMS gw dari sebulan lalu dan baru bisa ketemu kemarin juga biasa-biasa saja bahasanya. Lu bayar dulu pakai berlian baru lo boleh nggak sabar," tulis Tata yang kemudian di-retweets 4 akun lainnya.

Tidak hanya itu, sebuah akun Facebook yang diduga kuat milik Deudeuh ditunjukkan oleh teman lamanya, Riezsha. Akun dengan nama Alfi Albhayumi itu memasang foto Tata dengan status terakhir 2 April silam. Tata menulis status terakhirnya dengan bahasa Inggris, 'Waiting on Death', yang artinya 'Menunggu Kematian'.

Pada Sabtu 11 April 2015 sekitar pukul 19.00 WIB, jasad Deudeuh ditemukan oleh penjaga kos dan para penghuni lain pada Sabtu 11 April 2015 sekitar pukul 19.00 WIB. Perempuan cantik ini ditemukan dalam posisi terlentang, ditutup selimut, disumpal kaos kaki hitam dan lehernya terlilit kabel. Deudeuh diperkirakan telah tewas 10 hingga 12 jam sebelum jasad ditemukan.

Sedikitnya 8 saksi telah dimintai keterangan dan sejumlah bukti telah dikantongi polisi. Polisi menduga Tata dibunuh oleh seorang pria. Penjaga kos 'Boarding House 15C' sempat mendengar Tata beradu mulut dengan seseorang pria pada Jumat 10 April malam hari. Durasi keributan berlangsung selama tiga menit. Namun, pria misterius hingga kini masih diburu polisi.

Berikut 3 rangkuman kisah kematian Tata:

1. Status Terakhir

Mengapa Tata yang dikenal tertutup dengan kehidupan pribadinya itu banyak dikunjungi pria? Tak diketahui pasti alasannya.

Namun dari profil akun Twitter Tata, @Tataa_chubby, dia menuliskan informasi tak biasa.

"25 Tahun, 168/65/34B/putih. Open BO include room 350 sejam 1x keluar. Include room/caps, serious only, no BBM, no WA, SMS only. No nego, real account," isi profil Tata.

Akun Twitter wanita berusia asli 26 tahun itu hanya me-follow 76 akun lainnya. Sangat jauh berbeda dengan follower-nya yang mencapai 27.900 akun saat dilihat pada Senin (13/4/2015) pukul 05.50 WIB.

Tata juga memasang sejumlah gambar screenshot ponselnya, yang tampak seperti testimoni. Sejak diketahui meninggal, masih banyak kicauan belasungkawa yang mengalir untuk akun ibu beranak satu ini.

Sebuah kicauan dari Tata yang sangat berbeda dengan kicauannya yang lain ditemukan pada tanggal 7 April 2015 lalu, atau 5 hari sebelum Tata ditemukan meninggal. Ia tampak berbalas kicau dengan sebuah akun yang dimiliki seorang pria.

"@Yus_gun nggak bisa sabar? Nggak usah jadi tamu gw. Yang SMS gw dari sebulan lalu dan baru bisa ketemu kemarin juga biasa-biasa saja bahasanya. Lu bayar dulu pakai berlian baru lo boleh nggak sabar," tulis Tata yang kemudian di-retweets 4 akun lainnya.

Status terakhir yang ada di BBM bertuliskan: "Kalo Allah bisa merubah siang menjadi malam Allah bisa merubah lelah menjadi berkah".

Sementara status di media sosial khususnya twitter tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Yang terlihat, pada 10 April 2015, dia pernah menulis soal minyak wangi seseorang di akunnya @tataa_chubby

"Minyak wanginya nempel binggòoooo 😢," demikian tulis Tata.

Sebuah akun Facebook yang diduga kuat milik Deudeuh 'Tata' Alfisahrin ditunjukkan oleh teman lamanya, Riezsha. Akun dengan nama Alfi Albhayumi itu memasang foto Tata dengan status terakhir 2 April silam.

Riezsha menunjukkan akun tersebut melalui iPhone-nya saat ditemui di rumah duka, Gang Mangga RT 05/12 Pancoran Mas, Depok, β€ŽMinggu (12/4/2015). Tata menulis status terakhirnya dengan bahasa Inggris, 'Waiting on Death', yang artinya 'Menunggu Kematian'.

"Ini status Facebooknya si Evi (panggilan Tata di keluarga dan temannya), tapi sudah lama sejak 2 April," kata Riezsha.


2. Adu Mulut dengan Pria Misterius

Pihak kepolisian masih memburu pelaku pembunuhan Deudeuh (26) alias Tata yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Tebet, Jakarta Selatan. Seorang pria yang terakhir bertamu ke kamar kos Tata dicurigai kuat sebagai pelakunya.

"Pelakunya laki-laki. Diduga kuat dia pelakunya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Menurut keterangan para saksi, Jumat (10/4) malam sebelum Tata ditemukan tewas, para tetangga kosan mendengar suara seorang pria dari balik kamar Tata. Saat itu, Tata dan pria tersebut terdengar beradu mulut.

"Ada suaranya, suara laki-laki," ungkapnya.

Saat ini polisi masih mencari identitas pelaku tersebut, di antaranya dengan mempelajari buku catatan harian Tata yang berisikan nama-nama lelaki yang pernah mengencaniinya itu.

"Untuk CCTV, kos tersebut tidak memasang CCTV," imbuhnya.

Buku harian dan catatan tamu Tata menjadi salah satu petunjuk polisi dalam mengungkap misteri pembunuhan ini. Aktivitas Tata di media sosial juga dipantau. Termasuk mencari siapa saja kemungkinan orang yang menemuinya di hari pembunuhan.

3. Disumpal dan Dijerat

Pihak kepolisian memastikan β€ŽDeudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpie (26), tewas dibunuh. Warga asal Depok itu tewas akibat jeratan kabel hair dryer. Korban diperkirakan tewas 10 jam sebelum jasadnya ditemukan pada Sabtu (11/4) malam.

"Diduga kematiannya 10-12 jam sebelum ditemukan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Sementara Martinus mengatakan, dari hasil visum dokter, korban tewas karena kehabisan oksigen. "Penyebab kematiannya kehabisan oksigen karena jeratan hairdryer," ungkapnya.

Lebih jauh saat ditanya soal motif pembunuhan korban, Martinus mengatakan pihaknya belum bisa memastikannya. "Kalau soal motif itu nanti setelah pelakunya terungkap," tutupnya.

Jenazah Tata ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya yang tanpa pakaian hanya ditutupi bedcover. Mulutnya disumpal kaos kaki dan lehernya terlilit kabel.

Polisi saat ini fokus mencari pria yang terakhir bersama Tata. Diduga kuat, dialah pelakunya. Para penghuni kos mendengar suara ribut-ribut beberapa jam sebelum Tata ditemukan tewas.

Lokasi kejadian berada di kamar 28 kosan 'Boarding House' 15C di Tebet Utara, Jakarta Selatan. Garis polisi masih terpasang di kamar tersebut.

Halaman 3 dari 4
(aan/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads