Bertemu Direktur BPS, Swie Teng: You Jangan Sebut-sebut Nama Saya

Sidang Bos Sentul City

Bertemu Direktur BPS, Swie Teng: You Jangan Sebut-sebut Nama Saya

- detikNews
Rabu, 08 Apr 2015 14:26 WIB
Jakarta - Bos Sentul City yang juga Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (BJA), Kwee Cahyadi Kumala alias Swie Teng, meminta Direktur PT Brilliant Perdana Sakti (BPS) Suwito agar tidak menyebut nama Swie Teng saat diperiksa KPK. Swie Teng lantas meminta Suwito mengaitkan nama adiknya Haryadi Kumala alias Asie.

Suwito dalam persidangan memang membenarkan keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) nomor 15 yang dibacakan Jaksa KPK. "Pokoknya you hanya dipakai namanya dan Pak Cahyadi Kumala alias Swie Teng meminta tolong you jangan jangan nyebut-nyebut nama saya karena You dari awal dibawa Pak Asie. Maka sudah jangan sebut-sebut nama saya, saya jawab iya Pak," kata Jaksa membacakan BAP yang langsung dibenarkan Suwito dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Dalam pertemuan di kantor pengacara MRP Grand Wijaya pada 1 Juni 2014 tersebut Swie Teng bahkan menanyakan kondisi Suwito yang akan diperiksa KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian Pak Cahyadi menanyakan bagaimana perasaan kamu sekarang? Saya jawab saya takut Pak. Dan dijawab Pak Cahyadi, sebenarnya yang perlu takut itu adalah saya dan dia bilang you jangan takut," kata Suwito dalam BAP yang dibacakan Jaksa KPK.

Selain itu Swie Teng juga meminta dirinya untuk menyebut nama Haryadi Kumala. "Kamu bilang saja kamu nominee bawahan Pak Asie lalu saya jawab iya pak," kata Suwito dalam cuplikan keterangan BAP yang sama.

Permintaan yang sama agar Suwito tidak menyeret nama Swie Teng juga diutarakan saat pertemuan di Gedung Istana Kana, Menteng, pada hari yang sama. "Iya," jawab Suwito saat ditanya Jaksa KPK.

Padahal Suwito yang sebenarnya bekerja di PT Fajar Abadi Masindo perusahaan yang tergabung di Grup Sentul City ini, belum pernah bertemu Haryadi Kumala. "Saat itu saya tidak tahu," ujarnya.

Apalagi di BPS, Suwito hanya dipinjamnamakan (nominee). "Saya hanya ditunjuk sebagai direktur," sambung dia.

Pinjam nama ini menurut dia atas instruksi Lusiana Herdin, karyawan keuangan PT Fajar Abadi Masindo. Lusiana yang juga bersaksi dalam persidangan membenarkan keterangan Suwito soal pinjam nama. Ini dilakukan menurutnya atas perintah Motinggo Soputan yang meminta dicarikan nama direksi terkait PT BPS.

"Notaris minta saya siapa yang urus PT ini. Saya balik ke Motinggo siapa (namanya) Pak, terus dikasih Suhendra. Satu lagi siapa, (Motinggo sebut) kamu cari deh," ujar Lusiana.





(fdn/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads