Menurut Ronny, ihwal adanya teror terhadap beberapa pihak di KPK sudah disampaikan secara lisan oleh pimpinan KPK ke Wakapolri Komjen Badrodin Haiti. Namun, Polri sendiri belum mengetahui jelas teror yang disampaikan tersebut.
"Ancamannya seperti apa, kalau dibuntuti siapa yang dibuntuti, kan itu harus jelas," kata Ronny saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita meminta rincian seperti apa, jadi jelas harus mengamankan siapa, bagaimana nanti pengamanannya. Nah, ini kan belum jelas," ujar jenderal bintang dua ini.
Koordinasi ini juga agar menemukan kesepahaman dalam soal pengamanan. Supaya nantinya tidak ada simpang siur kabar mengenai anggota polisi yang melekat melakukan pengamanan.
"Jangan sampai seperti pengamanan demo di gedung KPK dimana Polri bermaksud menyekat massa yang pro dan kontra agar tidak terjadi chaos, tapi dikabarkan akan menggeledah KPK. Jangan sampai diberitakan ada polisi mengikuti," kata Ronny.
"Polri siap untuk membantu pengamanan, pengawalan. Asal ada koordinasi yang jelas," imbuhnya.
Untuk pengamanan Gedung KPK sendiri pengamanan sudah otomatis dilakukan, baik itu pengamanan tertutup atau terbuka.
"Kalau sampai ada apa-apa di Gedung KPK menjadi tanggungjawab Kapolres Jakarta Selatan," tegas Ronny.
Sejumlah penyidik termasuk tim kuasa hukum KPK tengah mendapatkan teror. Kabarnya, keluarga dari tim KPK itu juga ikut diancam. KPK membentuk tim untuk melakukan penelusuran lebih jauh mengenai ancaman-ancaman ini.
(ahy/tfn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini