Soal Kartun Nabi, Ahok: Jangan Paksa Orang Memahami Pikiran Kita

Soal Kartun Nabi, Ahok: Jangan Paksa Orang Memahami Pikiran Kita

- detikNews
Minggu, 18 Jan 2015 15:20 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) memahami kemarahan umat Islam atas gambar karikatur Nabi Muhammad yang dibuat oleh majalah satire Charlie Hebdo di Prancis yang berujung penembakan beberapa waktu lalu. Akan tetapi, dia juga tidak bisa membenarkan aksi penembakan brutal tersebut.

"Menurut saya mereka juga kurang ajar sudah tahu umat Islam siapapun yang menjelek-jelekkan Nabi Muhammad, marah. Sekelompok orang bunuh mereka (pembuat karikatur). Tapi itu juga salah karena ada proses hukum," ujar Ahok di SME Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (18/1/2015).

Ahok juga sempat berbagi kisah tentang salah seorang temannya semasa duduk di bangku kuliah. Dia mengatakan betapa hal-hal kecil yang berkaitan dengan sebuah kepercayaan bisa memicu pertengkaran besar antar sesama teman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu saya kuliah teman saya memasang salib yang ada Yesus, tapi kerjaannya bawa cewek ke kamar kosannya. Ditanya sama tetangga kosnya yang muslim, nggak malu sama Yesus? Saya ketawa, tapi buat teman saya yang Katolik fanatik marah luar biasa karena menganggap Yesus dihina," cerita Ahok saat menjadi pembicara dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad.

"Kalau buat saya, saya tidak mempersoalkan Yesusnya, tapi kamu pikir baik-baik. Kamu gantung salib di kamar tapi bawa cewek tidak senonoh. Lebih baik letakkan di dalam laci," sambungnya.

Suami Veronica Tan itu menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama dikedepankan. Namun, jangan pernah memaksakan sebuah pemikiran antara satu dengan yang lainnya bisa sejalan.

Kembali ke majalah satire Charlie Hubdo, Ahok menyebut mungkin bagi mereka tidak menjadi persoalan membuat berbagai karikatur tokoh agama karena mengedepankan kebebasan berekpresi. Akan tetapi, mereka tidak dapat memaksakan kehendak agar semua orang bisa menerima cara pemikirannya.

"Bagi saya kita buat kartun seperti itu jangan maksa orang untuk memahami seperti apa yang ada di pikiran kita," pesan mantan Bupati Belitung Timur itu.

(aws/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads