Lempengan 'Tjipetir' yang Karam Seabad Lalu Diduga Sudah 3 Kali Kelilingi Bumi

Misteri Tjipetir di Eropa

Lempengan 'Tjipetir' yang Karam Seabad Lalu Diduga Sudah 3 Kali Kelilingi Bumi

- detikNews
Kamis, 04 Des 2014 15:44 WIB
Jakarta -

Fakta dan analisis mengenai lempengan benda mirip karet bertuliskan 'Tjipetir' yang ditemukan di pantai negara-negara Eropa terus bermunculan. Ahli kelautan Curtis Ebbesmeyer menyebut blok-blok tersebut mungkin telah hanyut dan mengelilingi bumi sebanyak tiga kali.

Ebbesmeyer yang memiliki keahlian khusus dalam pelacakan benda hanyut di laut ini menuturkan, blok-blok Tjipetir semacam ini bisa hanyut terbawa arus laut dan terdampar di sejumlah pantai di belahan bumi ini selama berabad-abad.

"Berdasarkan pada temuan sejauh ini, mereka jelas-jelas terbawa sirkulasi laut pada belahan bumi. Hanya dibutuhkan waktu selama 25 tahun bagi benda hanyut seperti ini untuk mengelilingi dunia, dan mungkin benda-benda ini sudah cukup lama untuk mengelilingi bumi sebanyak tiga kali," terang Ebbesmeyer seperti dilansir BBC, Senin (1/12/2014) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blok-blok Tjipetir yang diduga berumur seratus tahun muncul lempeng demi lempeng di berbagai pantai Eropa sejak beberapa tahun lalu. Para peneliti penasaran dari mana datangnya blok keras-kenyal seukuran tablet komputer itu. Spekulasi yang pertama kali muncul berasal dari kapal Titanic yang terkenal itu.

Spekulasi ini datang dari berbagai analisis media di Inggris. Mereka berpegang pada data manifes kargo kapal Titanic yang mencantumkan karet sebagai barang bawaan. Di daftar itu tertulis: 63 cs rubber 100 bgd gutta (percha).

Menurut Daily Mail, Gutta Percha adalah karet yang bisa digunakan untuk melapisi kabel di bawah air. Di daftar manifes kargo Titanic, jelas tercantum nama jenisnya, namun tidak ada tulisan merek 'Tjipetir' di dalamnya. Kapal Titanic tenggelam pada 15 April 1912.

Spekulasi paling kuat, blok Tjipetir berasal dari kapal Jepang, Miyazaki Maru. Kapal asal Jepang itu ditenggelamkan kapal selam Jerman, U-88, yang dikomandani Kapten Walther Schwieger, pada 31 Mei 1917.Akibatnya, Miyazaki Maru karam 241 kilometer sebelah barat Kepulauan Scilly, antara Inggris dan Prancis. Fakta itu diamini Alison Kentuck, seorang pejabat Inggris yang menangani kapal karam di perairan Inggris. Menurutnya, blok-blok itu berasal dari Miyazaki Maru.

Blok-blok Tjipetir itu kemudian diketahui dibuat dari getah pohon perca dan diproduksi di sebuah pabrik pengolahan getah perca di Cipetir, Sukabumi, Jawa Barat, di masa kolonial Belanda. Getah perca itu sangat terkenal untuk bahan industri abad 19, misalnya untuk pelapis kabel bawah laut. Pengguna utama getah perca saat itu adalah Amerika, Eropa dan Jepang. Tapi popularitas getah perca sekarang menyusut seiring dengan penemuan karet sintetis.

(nrl/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads