Jurus Jokowi Mencairkan Ketegangan: Cium Tangan Hingga Membungkuk

Jurus Jokowi Mencairkan Ketegangan: Cium Tangan Hingga Membungkuk

- detikNews
Jumat, 17 Okt 2014 13:53 WIB
Jurus Jokowi Mencairkan Ketegangan: Cium Tangan Hingga Membungkuk
foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo punya cara tersendiri untuk menurunkan tensi politik atau ketegangan dengan pihak tertentu. Dia tak segan untuk 'menurunkan' egonya dengan cara membungkuk atau cium tangan demi sebuah kedamaian.

Sejak jadi wali kota Surakarta, Jokowi kerap menghadapi berbagai masalah. Dia pernah berselisih dengan mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo soal pembangunan mal di Solo. Ada juga keriuhan politiknya saat menjadi gubernur DKI dengan Fauzi Bowo. Bahkan saat maju sebagai capres, hubungan Jokowi dengan Prabowo Subianto sempat 'memanas'.

Bagaimana cara pria asal Solo itu menyelesaikan masalah? Cukup unik. Dia menjauhkan gengsi dan bahkan menurunkan ego, dengan cara-cara berikut ini:

Cium Tangan Bibit

Pelantikan FX Hadi Rudyatmo sebagai Walikota Surakarta pada 19 Oktober 2012 lalu menjadi ajang pertemuan Bibit Waluyo dengan Jokowi. Dua pejabat politik dari PDIP tersebut sering beritegang sebelumnya. Namun kali ini dalam pertemuan sebagai sesama gubernur, Jokowi justru mencium tangan mantan atasannya tersebut.

Jokowi dan istri datang lebih awal dibandingkan Bibit Waluyo di gedung DPRD Surakarta, Jl Adi Sucipto, Solo, Jumat (19/10/2012). Ketika Bibit tiba di kompleks DPRD Kota Surakarta, Jokowi yang mengenakan setelan jas hitam, ikut menyambut kedatangan Bibit dengan berjalan kaki menuju halaman DPRD.

Pada saat itulah, ketika Bibit turun dari mobil Jokowi seketika membungkuk 45 derajat dan mencium tangan Bibit. Bibit yang memakai setelan jas hitam dan berdasi merah dan berpeci hitam, hanya tersenyum lebar. Di sebelah Jokowi, berdiri Rudy yang mengenakan setelan seragam walikota berwarna putih. Rudy yang bersalaman setelah Jokowi, tidak meniru jejak Jokowi. Dia hanya melakukan cipika cipiki dengan Bibit.

Peristiwa cium tangan Jokowi tersebut menjadi adegan cukup menarik, karena kedua pejabat tersebut beberapa kali terlibat ketegangan sebelumnya. Setidaknya Bibit - Jokowi terlibat tiga kali pertentangan sebagai Gubernur dan Walikota. Pertama kali ketika Bibit marah akibat Pemkot Surakarta memanfaatkan tanah milik Pemprov tanpa persetujuan terlebih dulu.

Perseteruan kedua adalah ketika Jokowi menolak pembangunan malldi bekas pabrik es Saripetojo di Solo. Dalam peristiwa itu bahkan Bibit menyebut Jokowi sebagai walikota bodoh. Sedangkan ketegangan berikutnya adalah ketika Bibit menilai Jokowi terlalu sembrono ketika berniat menggunakan mobil Esemka untuk dijadikan mobil dinas padahal belum lulus uji kelaikan jalan.

"Ya memang harus begitu. Yang lebih muda harus menghormati yang lebih tua. Yang yunior harus bersikap sopan kepada yang senior," ujar Jokowi saat ditanya alasannya mencium tangan Bibit.

Membungkuk Pada Prabowo

Setelah sempa bersitegang selama Pilpres, Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) akhirnya bertemu dengan suasana penuh persahabatan. Keduanya juga saling memberi penghormatan.

Dalam pertemuan tersebut untuk pertama kalinya Prabowo memberikan ucapan selamat kepada Jokowi yang akan dilantik menjadi presiden ketujuh pada Senin (20/10). Mereka bertemu di kediaman mendiang Soemitro Djojohadikusomo, di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).

"Saya mengucapkan selamat atas diangkatnya beliau sebagai presiden," kata Prabowo saat menggelar keterangan pers bersama Jokowi usai pertemuan.

Seperti kebiasaan Prabowo selama ini, dia selalu memberikan hormat militer kepada orang yang memiliki jabatan lebih tinggi. Saat menyambut Jokowi di pintu gerbang Prabowo pun memberikan hormat militer.

Begitu juga saat mengakhiri pertemuan, Prabowo juga memberi hormat militer. Jokowi spontan membalasnya dengan membungkukkan badan. Setelah diangkat sebagai presiden, Jokowi akan menjadi panglima tertinggi di Republik Indonesia.

Membungkukkan badan ala Jokowi juga pernah dilakukannya saat dia baru saja dilantik sebagai gubernur Jakarta pada 15 Oktober 2012. Saat itu dengan berbaju seragam setelan putih khas pimpinan daerah, dia membungkuk ke segenap penjuru kepada ribuan warga yang merayakan pelantikannya.

Guyon Bareng Ical

Hubungan Jokowi dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie juga sempat memanas. Terlebih Golkar kini menjadi pimpinan DPR, mengalahkan PDI Perjuangan yang notabene sebagai pemenang pemilu.

Namun, Jokowi dan Ical mencairkan suasana itu lewat sebuah acara makan siang. Usai makan siang, keduanya jumpa pers santai sambil sesekali melepas canda.

"β€ŽSaya hanya bertanya bagaimana dengan koalisi? Beliau jawab, saya (Ical) dan Golkar tetap di KMP. Saya bertanya. Bukan mengajak. Karena jawabannya sudah tahu, tidak ada yang perlu diteruskan," kata Jokowi sambil tertawa dalam jumpa pers dengan Ical usai pertemuan di Galeri Seni Kunstkring, Jalan Teuku Umar, Jakpus, Selasa (14/10/2014).

Ical yang mendengar pernyataan 'tidak ada yang perlu diteruskan' itu juga ikut tertawa. Ical menilai, posisi Golkar sudah jelas dalam Koalisi Merah Putih. Karena itu, ia harus kembali menegaskan hal itu pada Jokowi.

"Kalau kita bicara sebagai seorang sahabat. Posisi masing-masing sudah jelas posisinya. Jangan disembunyikan. Sahabat baik yang bisa memberi kritik. Bukan yang memuji-muji semata," ucap Ical menanggapi ucapan Jokowi.

Jokowi membuat manuver, ia menyatakan pernyataan Ical hanya hari ini, namun bisa berubah di masa depan.

"β€ŽTapi saya sampaikan ini kan jawaban hari ini. Belum tentu besok, belum tentu bulan depan," ujar Jokowi sambil tertawa dan melihat Ical.


Diplomasi Makan Siang

Selain meredakan ketegangan dengan tokoh parpol, Jokowi juga punya cara sendiri untuk meredam tensi dengan warga yang menentangnya. Hal ini terbukti sejak dia masih jadi wali kota Surakarta.

Saat masih menjadi wali kota, PKL yang akan direlokasi diajaknya makan siang. Hingga akhirnya mereka mau pindah ke tempat yang lebih jauh dengan cara sukaerala.

Ketika menjadi gubernur, ia makan siang bersama warga-warga bantaran waduk dan pedagang Tanah Abang untuk kepentingan penataan kota Jakarta. Cara ini berhasil membujuk PKL, warga bantaran waduk, maupun pedagang Tanah Abang untuk direlokasi.
Halaman 2 dari 5
(mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads