Dari hasil keterangan sementara pelaku yang sudah dibekuk sore tadi dan barang bukti yang diamankan, diduga pelaku sudah merencanakan aksinya. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, kronologi pembunuhan berawal ketika pelaku masuk dari atap lantai dua rumah korban bagian belakang sekitar pukul 11.30.
Setelah masuk ke rumah, pelaku melihat korban dan berjalan mengendap dari belakang kemudian langsung membekap mulut korban menggunakan celana kain yang berada di dekat korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tangan korban terikat dan mulut dibekap, korban dibawa ke lantai satu dan dimasukkan ke bawah kolong tempat tidur di kamar paman korban.
"Saat dimasukkan ke dalam kolong sudah meninggal," pungkas Djihartono.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto menambahkan, pelaku cukup sadis karena tali yang juga membelit leher korban ternyata sangat kuat hingga diduga pembuluh darah di leher pecah sehingga korban mengeluarkan darah.
"Sadis itu, cekikannya keras padahal korban kecil," tegas Wika.
Usai mengeksekusi korban, pelaku langsung kabur menggunakan motor korban dan membawa smartphone milik korban. Motif sementara pelaku sudah merencanakan aksi tersebut untuk menggasak harta di rumah tersebut.
Diberitakan sebelumnya, jenazah Ina Winarni ditemukan pamannya, Umar Sahid hari Selasa (9/9) lalu sekitar pukul 22.00 saat solat di bawah kolong tempat tidur di perumahan mewah Graha Estetika, Jalan Raya Estetika Blok G nomor 26, Kelurahan Pedalangan Banyumanik, Semarang. Kondisi Ina saat itu tewas dengan tangan diikat dan mulut serta hidung disumpal kain.
Saat ini pihak kepolisian masih mengembangkan kasus tersebut dan mengamankan beberapa barang bukti tali, kain penyekap, Smartphone Samsung, sepatu boots, celana jeans. Sementara itu hingga saat ini motor korban masih ditelusuri keberadaannya karena diduga sudah dijual.
(alg/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini