"Oh kuburan Al Azhar yang di Karawang. Hmm..sekarang bisnis sudah macam-macam. Termasuk kuburan jadi bisnis," tutur Suryadharma usai peluncuran bukunya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2014).
Saat ini, menurut Suryadharma, apa saja yang menguntungkan akan dibisniskan. Termasuk pengadaan kuburan yang mengincar keluarga orang-orang berduit.
"Kan sudah ada beberapa yang membisniskan kuburan dan menarik karena pasarnya tinggi," kata Suryadharma yang mengaku belum membaca putusan fatwa soal pengharaman kuburan mewah.
Motif bisnis kuburan mewah orientasinya adalah ekonomi. Bahkan Suryadharma sambil tertawa mengatakan ada harga liang lahat yang sama dengan rumah mewah.
"Dan sudah banyak yang satu lubang satu miliar," candanya.
(gah/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini