Informasi yang dihimpun, Kamis (12/4) malam, usai diguyur hujan lebat, air dan lumpur luapan sungai Likat dan sungai Rikit, menggenangi permukiman warga Kecamatan Tusam, Aceh Tenggara. Ribuan warga Rikit Bur, Kerukunan, Lawe Dua, dan kawasan sekitar, berhamburan menuju menuju lokasi yang aman dari jangkauan banjir.
Tak hanya air dan lumpur, air juga membawa kayu dan bebatuan. Rumah-rumah di 7 desa terendam dan rusak parah. Desa Rikit Bur merupakan kawasan paling parah dilanda banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain permukiman, banjir juga merusak lahan kemiri, kakao, dan areal jagung. Dipastikan, para petani tak bisa memanen lahannya.
Hari ini, Jumat (13/4/2012), sejumlah prajurit TNI dan Basarnas berusaha membersihkan badan jalan negara dan ratusan rumah warga dari tumpukan kayu besar dan batu besar.
Sekda Aceh Tenggara, Hasanuddin Darjo, dan sejumlah pejabat daerah turun ke lokasi. Mereka memantau proses evakuasi dan pembersihan fasilitas publik dari lumpur, batu, dan kayu.
Camat Bukit Tusam, Samsul Hayat, menyatakan belum bisa memastikan jumlah rumah yang musnah, rusak berat dan rusak ringan akibat kejadian tersebut.
"Laporan rinci belum masuk, masih didata," kata Samsul kepada wartawan, Jumat (13/4/2012).
(rul/try)











































