"Rekayasa serangan terhadap Wamenkumham luar biasa dahsyat dan sangat terorganisir. Testimony kesaksian BNN yang satu rombongan dengan Wamenkumham yang menyatakan tidak ada pemukulan oleh Denny terpatahkan dengan rekayasa penggalangan opini publik untuk mendelegitimasi Denny," tutur Ota di Jakarta, Jumat (7/4/2012).
Ota menyatakan dirinya telah mendengar uraian mengenai sidak di LP Pekanbaru dari BNN dan Denny beserta bukti yang dibawanya. Dia percaya dengan penjelasan dua belah pihak itu.
"Dan saya kenal Denny sudah 11 tahun sehingga saya tahu betul karakter dan integritasnya," papar Ota.
Seperti diberitakan, Dirjen Pemasyarakatan Sihabudin mempersoalkan atasannya, Wamen Denny Indrayana, bersama petugas BNN yang menggerebek bandar narkoba tidak berkoordinasi dengan dirinya selaku Dirjen. Kecaman terhadap tindakan Denny lalu bermunculan dari lingkungan Ditjen PAS. Untuk meredakan ketidakharmonisan di lingkungan keluarga kementeriannya, Menkum HAM Amir Syamsuddin lalu mengumumkan pembentukan TPF insiden sidak Denny dan membekukan MoU instansinya dengan BNN yang baru berusia 4 bulan.
(fjp/mei)