"Saya menahan diri selama 2 bulan untuk tidak memberi penjealsan yang tidak perlu, karena saya tidak ingin prajurit yang sedang mengemban tugas jiwa dan raga terkorbankan meski banyak komentar kritik, saya tetap memilih diam. Operasi khusus seperti ini memerlukan kerahasiaan, keamanan, pelaksanaannya diperlukan kecepatan," kata Presiden SBY saat memberikan sambutan di hadapan ratusan personel TNI yang mengikuti misi penyelamatan Kapal MV Sinar Kudus di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (22/5/2011) sore.
"Oleh karena itu apa yang sedang kita lakukan sama saja kita memberitahu musuh dan lawan untuk setiap saat bisa menggagalkan dan hancurkan satuan kita sendiri," tambah SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY memaparkan, risiko yang ditanggung pasukan TNI cukup tinggi karena faktor cuaca, intelejen yang berubah dengan cepat, dan faktor lain yang tidak disangka-sangka. Apalagi, tempat operasi sangat jauh jaraknya dengan Indonesia.
"Sebenanya sejak hari pertama saya dilaporin oleh Menko Polhukam dan Panglima TNI dan menteri terkait, Menhan, Menlu, BIN, sesungguhnya hari itu kita sudah bekerja. Tentu saja diam-diam tidak banyak diketahui publik kita lakukan langkah cepat," jelas SBY.
(anw/gun)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini