"Master plan mereka berdua sama. Karena sama-sama sekolah teroris. Teknik menjalankan ledakan bom itu tergantung korlapnya seperti Ibrohim. 70 Persen datanya sama dengan Azahari," kata pengamat teorisme Mardigu WP kepada detikcom, Selasa (29/9/2009).
Menurut ahli hipnosis alam bawah sadar ini, dalam laptop itu juga diketahui titik-titik target melakukan teror yakni ada dua cara. Cara pertama melakukan pengeboman dan kedua menimbulkan gesekan terhadap daerah-daerah yang penduduknya setengah Islam dan setengah non Islam.
"Memberikan gesekan supaya Islam dan Kristen perang. Kalau yang dibom gereja yang dituduh siapa? Islam kan," jelas mitra polisi ini.
(gus/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini