"Beliau (TP) kan eksekutif muda mapan. Punya jabatan. Wawasannya luas. Berpendidikan tinggi. Kok sampai menyiksa? Ini sudah tak bisa ditolerir. Perlu dibawa ke RS jiwa dia," kata Tetty Manurung usai mendampingi adiknya melapor ke Mapolres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, Senin malam, (27/7/2009).
Menurutnya, sebuah rumah tangga sangat wajar memiliki banyak problem. Tapi ketika anggota keluarganya dipukul dan diinjak terlebih di depan ibu mertua maka merupakan penghinaan dan bentuk kejahatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai kakak, Tetty telah mencoba menyelesaikan secara kekeluargaan kasus tersebut. Bahkan mencegah supaya tak menyebar ke publik. Tapi usahanya ditanggapi dingin.
"Bahkan, ketika beliau saya tanya jika kasus ini diselesaikan secara hukum malah dia jawab via sms: SILAKAN. Kami semua, keluarga besar, mendukung kasus ini diselesaikan secara hukum. Kami tak ingin perempuan-perempuan lain juga mengalami siksaan yang sama," pungkasnya. (asp/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini