Ketua DKPP Heran Ahok Sewa Ruangan Pribadi saat Rapat Pleno KPU

Sidang DKPP

Ketua DKPP Heran Ahok Sewa Ruangan Pribadi saat Rapat Pleno KPU

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 03 Apr 2017 15:53 WIB
Sidang DKPP (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disebut menyewa ruangan pribadi saat rapat pleno penetapan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI putaran kedua di Hotel Borobudur. Hal tersebut menimbulkan kesalahpahaman antara Ahok dan penyelenggara acara, yakni KPU DKI.

Salah paham tersebut berujung pada digelarnya sidang kode etik penyelenggara pemilu oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2017) dengan teradu Ketua KPU DKI Sumarno. Dia dianggap tak profesional menjalankan tugasnya.

Salah paham tersebut juga membuat Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie heran terhadap Ahok, yang lebih memilih menyewa kamar pribadi dibanding langsung mampir ke ruang yang telah disiapkan panitia acara. Jimly kemudian menyindir Ahok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa paslon nomor 2 ini sewa kamar sendiri? Kan sudah disediakan. Sudah banyak duitnya? Kenapa sewa hotel sendiri, apa permintaannya, kok sampai nyewa kamar sendiri dan tidak bilang-bilang?" kata Jimly.

Dia pun kemudian meminta pihak terkait dari Ahok yang hadir di sidang untuk menjelaskan perihal tersebut.

"Coba jelaskan, tim kampanye. Saya mau tanya, Anda sebagai pihak terkait. Kenapa niat Anda kok bikin kamar sendiri? Saudara pengacara, coba jelaskan. Ini miskomunikasi jadi kayak begini," cecar Jimly kepada tim hukum Ahok yang hadir di sidang.

Suasana sidang kemudian menjadi sedikit tegang. Pihak Ahok terlihat berdiskusi. Jimly kemudian bertanya lagi.

"Nggak ada yang bisa menjawab?" ucapnya kembali bertanya.

Sampai Jimly selesai bertanya, tak ada satu penjelasan pun dari pihak Ahok. Jimly kemudian melanjutkan sidang dengan membahas hal lain. (gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads