Kepsek SMK Santa Lusiana Klaim Baru Pertama Urus Buku Pelaut ke Kemenhub

Kepsek SMK Santa Lusiana Klaim Baru Pertama Urus Buku Pelaut ke Kemenhub

Bisma Alief Laksana - detikNews
Rabu, 12 Okt 2016 12:39 WIB
Foto: Kepsek SMK Santa Lusiana/ Bisma detikcom
Jakarta - Pihak sekolah SMK Pelayaran Santa Lusiana mengaku hanya ingin membantu 35 aluminya yang ingin membuat buku pelaut. Alasannya karena bila para alumnus ingin mengurus sendiri banyak terjadi praktek penipuan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Untung Suparjo, kepala sekolah SMK Pelayaran Santa Luisiana. Menurut Untung baru kali ini pihaknya mengurus langsung buku pelaut ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dirinya juga mengaku belum tahu bila pengurusan buku pelaut bisa dilakukan secara online.

"Jadi kenapa kita lakukan secara kolektif, karena untuk membantu mereka (para alumi) juga. Kalau mereka mengurus ke Syahbandar Tanjung Priok, banyak terjadi penipuan dan masalah pemberkasan. Makanya kita bantu untuk pemberkasannya," ujar Untung saat ditemui di SMK Pelayaran Santa Lusiana, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sekolah sendiri belum tahu adanya sistem online untuk pengurusan buku pelaut. Baru tahu kemarin saat ke Kemenhub. Belum pernah ada sosialisasi," imbuhnya.

Dirinya menampik bila sekolah sudah sering melakukan praktek suap kepada oknum Kemenhub bernama Abdu Rosyid. Karena baru sekali mengurus ke Kemenhub dan baru pertama bertemu dengan Rosyid.

"Kita baru sekali mengurus ke Kemenhub. Biasanya (para alumnus) mengurus sendiri-sendiri ke Syahbandar Tanjung Priok," tutur Untung.

Menurut Untung, uang tambahan Rp 50 ribu yang dibebankan kepada 35 alumni yang ingin mengurus buku pelaut, akan dimasukkan ke unit produksi yang ada di sekolah. Unit produksi tersebut salah satunya adalah jasa pengurusan buku pelaut. Namun dirinya mengaku unit produksi tersebut masih dalam tahap ujicoba.

"Itu kan uangnya nanti untuk jadi modal unit produksi disini. Kalau SMK lain kan unit produksinya bisa membuat pagar, kita kan enggak mungkin mau buat kapal. Makanya kita bikin saja semacam biro jasa untuk pengurusan buku pelaut," ucap Untung.

"Tapi masih tahap uji coba unit produksinya. Yang kemarin itu baru percobaan pertama lah," tutupnya. (bis/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads