RS Karya Medika Sebut Vaksin Palsu Hanya di Tambun, 2 Cabang Lain Aman

Kasus Vaksin Palsu

RS Karya Medika Sebut Vaksin Palsu Hanya di Tambun, 2 Cabang Lain Aman

Nathania Riris Michico - detikNews
Jumat, 15 Jul 2016 12:18 WIB
Foto: Direktur RS Karya Medika dr Dominggus M Efruan MArs/ Chico detikcom
Jakarta - Dari 3 cabang yang dimiliki RS Karya Medika, hanya RS Karya Medika Tambun yang diduga terjerat kasus vaksin palsu. Lantas bagaimana dengan penggunaan vaksin di RS Karya Medika Cibitung dan Cibinong?

Direktur RS Karya Medika dr Dominggus M Efruan MARS, memastikan untuk dua rumah sakit yang di Cibitung dan Cibinong belum ada laporan soal vaksin palsu. Dia mengatakan, RS Karya Medika Tambun merupakan RS yang paling banyak menangani pasien.

"Kita kunjungan anak paling tinggi kurang lebih 4.000 pasien setiap bulan dan kita selalu setiap pemberian vaksin tidak ada yang komplain," kata Dominggus dalam jumpa pers di RS Karya Medika Tambun, Jl Sultan Hasanudin, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/72016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumpa pers di RS Karya Medika dihadiri orangtua yang membawa anaknya


RS berusaha memenuhi kebutuhan pasien yang cukup tinggi itu. Padahal stok vaksin di distributor resmi sedang kosong. "Nah, itu yang buat kami berusaha (mencari vaksin dari distributor-distributor)," ujarnya.

Kemudian ada tawaran vaksin dari distributor yang belakangan oleh pemerintah disebut tidak resmi.

Dominggus menegaskan, pihanya juga tak asal comot vaksin dari distributor tak resmi bila tidak terjadi kelangkaan vaksin.

"Dari distributor utama itu kosong bukan kurang, sedangkan kebutuhan tinggi itu, yang buat kami mengambil langkah dari distributor yang lain," ucapnya.

Dia mengatakan, RS Karya Medika Tambun juga akan mendirikan posko pengaduan bagi seluruh pasien yang merasa dirugikan karena adanya kasus vaksin palsu. Pihaknya akan mendata para pasien dan siap bertanggung jawab.

"Semua dokumen pasien ada di dalam rekam medis, tidak ada satu pun yang tidak ada direkam medis. Kami sudah buka posko pengaduan di (lantai) bawah, jadi kalau ada yang tanya-tanya ada di bawah untuk difasilitasi. Semua data kami akan tindak lanjuti dan koordinasi dengan Kemenkes," ujarnya.

(rvk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads