Kantongi Rp 574 M, PDAM Surabaya Yakin Capai Target Pendapatan Rp 929 M

Kantongi Rp 574 M, PDAM Surabaya Yakin Capai Target Pendapatan Rp 929 M

Amir Baihaqi - detikNews
Jumat, 04 Okt 2019 16:31 WIB
Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya Mujiaman (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - PDAM Surya Sembada Surabaya mengaku optimis dapat memenuhi target pendapatan sebesar Rp 929 miliar di tahun ini. Optimisme itu muncul karena sampai bulan Agustus tahun ini, PDAM telah mengantongi pendapatan Rp 574 miliar.

"Sampai dengan Agustus total pendapatan kita sudah mencapai Rp 574 miliar dari setahunnya. Ada kenaikan. Untuk gambarannya tahun lalu itu, target kita Rp 864 miliar. Tahun ini diharapkan Rp 920 miliar," kata Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya Mujiaman kepada detikcom, Jumat (4/10/2019).

"Jadi, dari statistik perkiraan kita, optimis tahun ini kita bisa mencapai apa yang kita targetkan," Mujiaman menambahkan.

Menurut Mujiaman, ada kenaikan pendapatan banyak disumbang dari melimpahnya produksi air. Dari 2 tahun terakhir ini saja, PDAM mampu memproduksi sekitar 45 juta meter kubik.


"Kenaikan yang paling banyak disumbang dari jumlah kenaikan air. Karena produksi air kita dalam 2 tahun terakhir saya di sini itu naik 45 juta meter kubik. Kenaikan produksi ini kita jual, jadi itulah pendapatan kita," terang Mujiaman.

Tak hanya kenaikan produksi air, lanjut Mujiaman, dari sisi pelanggan juga mengalami kenaikan. Saat ini pelanggan pada awal Januari sudah mencapai sekitar 570 pelanggan.

"Jumlah pelanggan kita pada Desember 2017 ada 552 ribu pelanggan. Hari ini sampai awal Januari sudah mencapai 570 ribu pelanggan. Kalau dari pasang barunya kita hitung sampai hari ini sudah mencapai 90 ribu pelanggan," imbuhnya.

"Itu tambahan pasang baru pelanggan masih bisa naik. Kita kira-kira 60 hari kerja paling tidak pada akhir tahun bisa mencapai 15 ribu pelanggan tambahan," lanjut Mujiaman.


Ditanya apa masalah yang paling berat dihadapi PDAM saat ini? Mujiaman mengungkapkan masih soal pasokan air yang belum merata sampai 24 jam. Pasokan itu misalnya di sejumlah wilayah Sidorejo dan Tenggumung.

"Kita masih punya masalah di Sidorejo Tenggumung itu rata-rata orang hanya dapat 6 jam (pasokan air). Itu kan harusnya 24 jam. Tapi kita selesaikan akhir tahun ini moga-moga ada hasil," pungkasnya. (iwd/iwd)
Berita Terkait