Ada gundukan Aspal di Jalur Pantura Situbondo, Pemudik Diimbau Waspada

Ada gundukan Aspal di Jalur Pantura Situbondo, Pemudik Diimbau Waspada

Ghazali Dasuqi - detikNews
Sabtu, 01 Jun 2019 15:42 WIB
Ada gundukan aspal di jalur pantura/Foto: Ghazali Dasuqi
Situbondo - Pemudik yang melintas di jalan raya Pantura Situbondo diimbau selalu berhati-hati. Sebab, hingga kini banyak kondisi jalan rusak yang masih bertebaran. Tak hanya bergelombang, di antaranya bahkan juga rusak hingga menimbulkan gundukan aspal cukup tinggi. Kondisi ini dinilai rawan menyebabkan kecelakaan, khususnya bagi pengendara roda dua.

"Pemerintah harus bertanggung jawab kalau kerusakan jalan ini menyebabkan terjadinya kecelakaan. Apalagi jika sampai menimbulkan jatuhnya korban. Mestinya segera diperbaiki sebelum arus mudik lebaran, karena volume kendaraan meningkat," kata pengendara motor bernama Anies kepada detikcom, Sabtu (1/6/2019).

Pengamatan detikcom menyebutkan, kondisi jalan rusak itu di antaranya masih di temukan di jalan raya kawasan kota Situbondo. Salah satunya di sekitar traffic light Sarworini dan traffic light dekat Alun-alun Situbondo. Pengendara hendaknya hati-hati melintas di kawasan tersebut, karena sebagian jalannya bergelombang parah.


Meski dekat dengan traffic light, kerusakan jalan itu juga dinilai bisa menimbulkan kerawanan terjadinya kecelakaan. Sebab, menjelang lampu hijau berakhir biasanya tak jarang pengendara yang melintas memacu kecepatan. Apalagi kalau bukan agar bisa melewati traffic light saat lampu hijau masih menyala.

Selain di kawasan kota, di beberapa ruas jalan Pantura Situbondo juga banyak jalan yang tidak optimal. Di antaranya karena masih berupa tambalan aspal, sehingga tidak rata. Kondisi ini juga dikhawatirkan dapat menimbulkan kerawanan terjadinya kecelakaan.

"Bahkan ada pekerjaan jalan yang belum selesai. Makanya, pengendara diharap bijaksana saat berkendara. Tidak memacu kecepatan melebuhi ketentuan dan tetap mematuhi peraturan sera rambu lalul lintas," saran Kasubag Humas Polres Situbondo, Iptu H Nanang Priyambodo. (fat/fat)
Berita Terkait