Seperti pantauan detikcom di lokasi, lubang berukuran 40 cm dengan kedalaman 1,5 meter ini bisa membahayakan para pengendara yang melintas. Sebab, lubang tersebut berada tepat di jembatan yang biasa dilalui warga. Apalagi jembatan tersebut dekat dengan lokasi pasar desa.
"Apalagi musim hujan, membuat jalan berlubang seperti ini tidak terlihat karena tertutup air. Akhirnya warga berinisiatif membuat palang seadanya sebagai tanda bahaya," kata salah satu warga, Sulaiman (60) kepada detikcom, Rabu (20/3/2019).
Sulaiman menambahkan, kerusakan jalan tersebut sudah terjadi sejak 2 bulan lalu. Warga yang melintas harus menurunkan kecepatan agar bisa menghindari jalan berlubang tersebut.
![]() |
"Awalnya banyak yang nggak tahu kalau jalan itu berlubang, akhirnya ditandai sama warga," imbuhnya.
Bahkan saat malam hari, warga sengaja memasang lampu hias sebagai penanda adanya lubang. "Kalau malam ada lampu hiasnya biar pengendara tau kalau ini ada lubang," tambahnya.
Menurut Sulaiman, badan jalan di titik tersebut sering berlubang. Sebelumnya sudah pernah berlubang dan diperbaiki oleh Dinas setempat.
"Lubang ini memang sering terjadi di sini, jalan yang di bawahnya ada aliran sungai. Kemungkinan karena hujan sehingga airnya menggerus badan jalan hingga jebol," paparnya.
Sulaiman berharap Dinas setempat bisa segera memperbaiki kondisi jalan itu. Karena jalan ini merupakan akses utama penghubung antara Kecamatan Jetis, Bungkal dan Ngrayun.
"Semoga lekas diperbaiki sebelum semakin parah lubangnya," pungkasnya. (sun/fat)