Salah seorang warga Desa Kalikatir Kecamatan Gondang, Beni Sutrisno mengatakan pihaknya bersama Paguyuban Srikandi Peduli Lingkungan Majapahit (PSPLM) hendak mengecek 4 tambang batu di Kecamatan Gondang dan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Pengecekan ini juga melibatkan sejumlah unsur dari Pemkab Mojokerto. Tambang batu di Desa Kalikatir pun menjadi sasaran pertama. Namun, belum sampai lokasi galian, warga sudah dihadang pengelola tambang batu. Padahal, saat itu warga akan mengecek rumah warga yang ditutup pagar lapangan Desa Kalikatir.
"Kami hendak mengusut pertambangan batu di sungai, pernah kami laporkan ke Polres dan Polda tahun 2016-2017. Bukti lengkap, tapi tak ada tanggapan," kata Beni kepada wartawan di lokasi, Rabu (27/2/2019).
Kericuhan pun terjadi di jalan depan lapangan Desa Kalikatir. Warga dan anggota PSPLM diusir paksa oleh seorang pria yang mengaku sebagai pengelola tambang batu di Desa Kalikatir. Sejumlah orang juga terlibat mengusir paksa warga.
Dalam video yang diterima detikcom, pria berkaus hitam ini mendorong warga agar meninggalkan Desa Kalikatir. Bahkan, pria berinisial S ini tak segan menarik paksa tangan Martik, salah satu pengurus PSPLM.
Tampak anggota polisi berusaha melerai kericuhan ini. Warga terpaksa mengurungkan niatnya mendatangi tambang batu di kampung ini.
"Kami ke polisi saja terkait kekerasan, soal galian, dan pemagaran rumah warga," ungkap Beni.
Martik yang merupakan Bendahara PSPLM saat ini sedang melaporkan dugaan kekerasan yang dia alami di Desa Kalikatir ke Polres Mojokerto.
"Saya sekarang sedang divisum, yang melakukan tadi mengaku pengelola galian," tandasnya. (fat/fat)











































