Di 3 pojok berbeda, para petugas berseragam setelan putih hitam bersiap menyambut mereka. Usai berjabat tangan, personel yang tak lain pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pacitan tersebut mengajak jemaah berhenti sejenak. Dengan perangkat komputer jinjing dan telepon cerdas, petugas membantu jemaah mengecek nama mereka di Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Jadi ini merupakan salah satu gerakan melindungi hak pilih. Tetapi tujuan utama kita untuk meningkatkan angka partisipasi dan kehadiran pemilih di TPS," ujar Damhudi, Ketua KPU Pacitan ditemui detikcom di lokasi.
Pantauan detikcom, cukup banyak jemaah yang menyempatkan diri berhenti di 3 titik tempat petugas KPU berada. Sebagian tampak serius mencermati layar gawai yang ditunjukkan petugas. Tak sedikit pula yang sekadar berbincang. Sebab, mereka yakin namanya sudah tertera.
"Sudah (tertera) kok. Di DPS (daftar pemilih sementara) nama saya ada, terus di DPT juga ada," ungkap Zulham (50), warga Desa Kembang saat melintas di depan petugas. Dia pun ikut berhenti beberapa menit untuk ngobrol dengan Ketua KPU.
Damhudi menambahkan, sosialisasi ke tempat ibadah barulah awal dari terobosan KPU. Tujuannya membangun kesadaran masyarakat berperanserta aktif dalam pemilu. KPU sendiri mematok target partisipasi pemilih hingga 70 persen pada Pemilu 2019.
Tak hanya mendatangi masjid, petugas KPU juga akan pro aktif sosialisasi ke tempat ibadah lain. Bahkan tim juga akan diterjunkan ke pasar-pasar hingga wilayah kecamatan dan desa. Tahapan tersebut akan dilaksanakan hingga 28 Oktober mendatang.
"Jadi nanti sampai tingkat desa ada kegiatam seperti ini. Bahkan ada pertemuan terbatas termasuk media lain seperti halnya alat peraga," kata pria yang sudah 2 periode menjabat Ketua KPU ini. (bdh/bdh)











































