Plafon Ambruk, Puluhan Siswa Belajar di Ruang UKS Sempit

Plafon Ambruk, Puluhan Siswa Belajar di Ruang UKS Sempit

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 05 Apr 2018 15:38 WIB
Kondisi kelas yang plafonnya ambruk (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto - Puluhan murid Roudlotul Atfal (RA/setingkat TK) Al Fitroh terpaksa harus belajar di ruang UKS yang sempit. Itu setelah plafon ruang kelas mereka ambruk.

RA Al Fitroh ini berada di Dusun Cakarayam, Desa Bleberan, Jatirejo, Mojokerto. Dari luar, gedung yang bergandengan dengan ruang kelas 1 dan 2 MI Mu'awanah ini nampak masih kokoh.

Namun, ruang kelas yang dibangun tahun 2006 silam ini rusak berat di bagian plafonnya. Pembangunan gedung ini setelah mendapat dana alokasi khusus (DAK) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.

Plafon berbahan eternit dengan kerangka kayu itu ambruk seluruhnya. Material plafon nampak berserakan menimpa meja dan kursi di dalam kelas.

"Sebulan lebih kondisi plafon memang sudah mau ambruk, tapi kami belum sempat memasang penyangga karena tak ada biaya," kata Kepala MI Mu'awanah Shobirin kepada wartawan di lokasi, Kamis (5/4/2018).

RA Al Fitroh dan MI Mu'awanah dalam satu naungan Yayasan Mu'awanah. Oleh sebab itu, kedua sekolah ini berada dalam satu area.

Shobirin menjelaskan ambruknya plafon ruang kelas RA Al Fitroh terjadi sepekan yang lalu, Kamis (29/3) sekitar pukul 13.30 WIB. Beruntung saat kejadian puluhan anak TK yang biasa belajar di dalamnya, sudah pulang. Sehingga tak ada korban.

"Penyebabnya kerangka plafon sudah lapuk, umurnya sudah 12 tahun. Karena saat ambruk tak ada hujan maupun angin kencang. Saat pembangunan, kualitas kayunya kami tak bisa memilih karena saat itu dikerjakan pemborong," ujarnya.

Kondisi ruang kelas 1 dan 2 MI Mu'awanah, lanjut Shobirin, juga tak kalah mengkhawatirkan. Plafon ruang kelas yang dibangun tahun 2006 ini juga nampak sudah lapuk.

Ruang kelas yang bersebalahan dengan RA Al Fitroh ini juga disekat dengan papan menjadi dua bagian. Kedua bagian ini digunakan belajar siswa kelas 1 dan 2.

"Kami juga khawatir ruang kelas 1 dan 2 ini ambruk, kami mau pasang tiang penyangga belum ada biaya," ungkapnya.

Kepala Sekolah RA Al Fitroh Umul Khofifah menambahkan, ruang kelas yang ambruk plafonnya, juga disekat dengan papan menjadi dua bagian. Bagian pertama menjadi tempat belajar 15 anak kelas A, sedangkan di sebelahnya digunakan belajar 10 anak B.

Sepekan berlalu, reruntuhan plafon di ruang kelas ini tak juga dibersihkan. Agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, 25 siswa TK itu dipindahkan di ruang UKS.

Di ruangan ini, mereka harus belajar berdesakan. Betapa tidak, ruangan UKS itu hanya seluas 2x4,5 meter.

"Kami berharap pemerintah memberi bantuan supaya ruang kelas kami segera diperbaiki," tandasnya. (iwd/iwd)
Berita Terkait