Warga Banyuwangi Diajak Menengok Lokasi Tambang Emas Tumpangpitu

Warga Banyuwangi Diajak Menengok Lokasi Tambang Emas Tumpangpitu

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 18 Des 2017 17:55 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Perusahaan tambang emas Gunung Tumpangpitu Banyuwangi mengundang puluhan warga untuk melihat langsung lokasi penambangan. Ini dilakukan sebagai bentuk transparansi kegiatan tambang emas yang sudah mulai produksi beberapa bulan ini.

Mereka yang terdiri dari kelompok masyarakat (Pokmas), kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan beberapa lembaga desa sekitar tambang emas Gunung Tumpangpitu itu, diajak keliling dan melihat dari dekat proses pertambangan tersebut.

"Kami terbuka dengan siapapun. Kami ingin menjelaskan dan menunjukkan bahwa tambang emang Gunung Tumpangpitu yang kami kelola tidak berbahaya untuk warga sekitar tambang," ujar Manajer Corporate Communications, PT Bumi Suksesindo, Teuku Mufizar Mahmud, kepada detikcom, Senin (18/12/2017).



Dalam kunjungan tersebut, kata Mufizar, masyarakat diajak ke beberapa tempat pengolahan tambang emas. Mulai dari pengambilan batuan dan tanah yang mengandung mineral tambang, penampungan mineral tambang, prosesing pemisahan mineral tambang dengan batuan dan tanah, hingga melihat lokasi pengolahan mineral menjadi bullion (pemadatan mineral tambang menjadi bentuk lantakan).

Dalam kegiatan itu, juga dijelaskan tentang keamanan proses pemisahan mineral tambang dari batuan dan tanah yang diambil di Gunung Tumpangpitu yang menggunakan Sianida. Proses ini juga sangat ketat, agar tak ada kebocoran cairan Sianida yang tampung dalam bendungan besar yang dilapisi oleh plastik HDPE. Selanjutnya bebatuan dan tanah itu disiram dengan Sianida, untuk memisahkan mineral tambang yang kemudian di proses menjadi bullion.

"Kita tidak memproses langsung jadi emas. Proses itu dilakukan di Antam. Sehingga tidak ada tailing di kegiatan tambang kami. Setelah dilakukan penambangan, lokasi yang kita gali akan dikembalikan lagi seperti semula," tambahnya.

Terkait dengan proses penambangan yang dinilai akan merusak lingkungan, seperti banjir dan tanah longsor disekitar tambang, Mufizar mengaku, proses penambangan tidak dilakukan asal-asalan.

PT Bumi Suksesindo melakukan pengambilan tanah dan batuan yang mengandung mineral tambang sesuai dengan prosedur dan kontur tanah. Selain itu, ketika hujan, air hujan tak akan keluar, karena ada dam penampungan yang juga berguna untuk pengendapan sedimentasi.

"Kami tidak mengambil air tanah. Air hujan selama setahun kita tampung. Ada tiga dam yang akan menyaring endapan sedimen sebelum dibuang ke sungai. Sementara dam yang mengandung Sianida tidak dibuang, tapi dipakai kembali untuk pelindihan batuan dan tanah. Sementara untuk pengambilan batuan dan tanah kita sesuaikan kontur agar tidak longsor dan banjir sampai ke lokasi masyarakat atau tempat wisata," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pokmas wisata Desa Sumberagung, Pesanggaran Banyuwangi, Poniran Rakhe mengatakan kunjungan ke lokasi penambangan emas yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo ini sedikit banyak menjawab pertanyaan dan kekhawatiran masyarakat imbas dari adanya tambang emas di Gunung Tumpangpitu. Penjelasan dan jaminan keselamatan warga di sekitar tambang oleh PT Bumi Suksesindo bisa diterima oleh masyarakat.

"Kami puas dengan kunjungan ini. Kita harap kegiatan atau proses ini berjalan lancar dan tidak membahayakan warga sekitar. Yang paling penting adalah dampak lingkungan yang harus dipikirkan oleh operator tambang pasca penambangan ini usai," ujarnya. (bdh/bdh)
Berita Terkait